Satgas Pangan Kab Kediri Monitoring Peredaran Komoditi Pangan

Tim Satgas Pangan Pemkab Kediri Monitoring Peredaran Bahan Pangan

Kab Kediri, Bhirawa
Menjelang bulan suci Ramadhan yang tim satgas pangan Kabupaten Kediri gencar melakukan monitoring harga dan peredaran bahan pangan di beberapa pasar tradisional, Ini dilakukan Tim Satgas pangan dalam upayanya menjaga stabilitas harga pangan di Kabupaten Kediri
Dalam monitoring ini tim Satgas yang datang ke salah satu pasar di Pare mendatangi salah satu lapak milik Ibu Siti Munawaroh. Di lapak tersebut didapati bawang merah impor dari Pakistan.
Karena disinyalir barang impor dapat merusak harga di pasar, pertanyaan demi pertanyaan pun dilayangkan oleh tim satgas kepada Siti.
Mulai dapat barang impor dari mana dan harganya berapa dibandingkan dengan bawang merah lokal. Menurut keterangan bu Siti, ada bebrapa pedagang yang menjual barang impor tersebut.
“Harganya Rp. 15.000,- per kilo, sedangkan lokal Rp. 20.000,- per kilo. Bawang merah impor ini adanya hanya antara bulan Februari hingga bulan Juni, setelah itu akan habis dengan sendirinya,” jelas Siti.
Lebih lanjut menurut Siti , kebutuhan masyarakat cukup banyak, terutama untuk pedagang makanan”Bawang merah impor ini biasanya digunakan untuk digoreng sebagai campuran sate, nasi goreng, bakso dll. Sebagian besar masyarakat tetap lebih memilih bawang merah lokal karena kualitas dan rasanya yang berbeda,” terang Siti.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemkab Kediri Tutik Purwaningsih menjelaskan, tugas tim satgas pangan adalah melakukan monitoring, evaluasi dan membina para pedagang terkait bahan-bahan pokok yang ada di pasar dan gudang-gudang penyimpanan barang.
“Kedepannya nanti agar tidak terjadi inflasi, kita juga akan mengagendakan sidak-sidak secara berkelanjutan mulai menjelang Ramadhan, lebaran dan tahun baru. Tujuan kami tidak mencari kesalahan atau apapun itu, tetapi kita wajib memberikan pembinaan kepada para pedagang agar berjualan tidak menyalahi aturan yang ada,” katanya.
Dia berharap dengan monitoring yang dilakukan Satgas Pangan ini dapat menekan perdaran bahan makanan import yang masuk secara tidak terkendali.”Harapan saya dengan adanya kegiatan ini kita bisa melindungi para pedagang, konsumen dan para petani lokal agar tidak merugi. Jika barang-barang impor masuk dengan tidak terkendali akan membuat harga hancur. Pedagang dan petani sebagai produsen pasti mengalami dampaknya,” ujar Tutik. [van]

Tags: