Satgas Pangan Kabupaten Probolinggo Lakukan Sidak ke Pasar Bawang

Kapolres Probolinggo, AKBP Fadli Samad sidak pasar Bawang.

(Harga Bawang Merah Merosot)
Probolinggo, Bhirawa
Satgas (Satuan Tugas) pangan yang dipimpin Kapolres Probolinggo, melakukan sidak harga bawang merah ke sentra pasar bawang Dringu Kabupaten Probolinggo, Pantauan harga jelang akhir tahun ini menunjukkan, harga bawang merah justru anjlok, padahal stok berkurang di musim hujan.
Sidak itu sendiri, dilakukan untuk memastikan tidak ada permainan harga yang dilakukan pedagang, yang dapat merugikan petani dan pembeli. Selain itu, ketersediaan stok selama akhir tahun, juga menjadi fokus sidak tim satgas pangan.
Daei hasil pantauan sementara satgas pangan, menunjukkan turunnya harga bawang merah hingga lebih dari 100 persen. Sebelumnya harga bawang merah sempat tembus Rp 20 ribu per kilogram (kg), namun saat ini hanya berkisar antara Rp 8.000-Rp 10.000 per kilogram (kg).
AKBP Fadli Samad, Kapolres Probolinggo, Minggu 17/12 menegaskan, antisipasi menjelang Natal dan Tahun Baru, Tim Satgas Pangan melakukan sidak di sentra pasar bawang merah, dengan tujuan menjamin ketersediaan stok dan harga bawang merah tetap stabil hingga setelah Natal dan Tahun Baru mendatang.
“Kami akan mengontrol di pasar-pasar, supaya tetap terjaga dan stabil harga bawang merah ini, petani untung, pedagang untung, konsumen juga tidak di rugikan,” tuturnya.
Seperti yang diungkapkan Cung S, salah satu pedagang bawang merah menuturkan, untuk harga bawang merah saat ini turun drastis hingga 50 persen, karena keadaan cuaca yang tidak menentu membuat keadaan bawang kurang bagus.
Saat ini harga bawang sangat murah, sebelumnya harga bawang berkisar 20 ribu rupiah, sekarang turun menjadi 7 ribu hingga 10 ribu rupiah. Kami berharap harga bawang kembali normal seperti biasanya,” harapnya.
Para pedagang di sentra pasar bawang Dringu Probolinggo, mengeluhkan anjloknya harga bawang merah saat ini, padahal ketersediaan stok di Kabupaten juga terbatas, akibat terdampak musim hujan.
Pada umumnya, jika musim penghujan dimana banyak tanaman bawang merah yang rusak, dapat meninggikan harga jual karena minimnya pasokan dari petani, namun tahun ini tidak berlaku karena harga bawang merah terus anjlok.
Selain fluktuasi harga jual, plasi atau potongan harga jual untuk kotoran bawang merah hasil panen, juga diresahkan kalangan petani, dengan ada plasi yang cukup tinggi hingga 30 pesesen itu menyebabkan petani bawang merah semakin terpuruk, biaya tanam tetap tinggi dan tak sebanding dengan harga jual saat panen, tandasnya.
Kondisi tersebut menjadi perhatian Satgas Pangan, yang terus melakukan sidak agar tak terjadi permainan harga oleh tengkulak, termasuk memantau ada tidaknya penimbunan bawang. Sampai berita ini diturunkan tdak dijumpainya adanya penimbunan bawang, alau harga murah tetap dijual, tambah Kapolres.(Wap)

Tags: