Satgas TMMD Situbondo Kuatkan Kerohanian Anak-anak Desa Tlogosari

Satgas TMMD Kodim 0823/Situbondo mengajari mengaji anak-anak Desa Tlogosari, Kabupaten Situbondo, Selasa (31/3).

Situbondo, Bhirawa
Program TMMD tidak selalu berfokus pada sasaran fisik berupa pembangunan di wilayah setempat. Tapi sasaran non fisik turut difokuskan dalam program yang menggelorakan semangat gotong royong dan wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat. Seperti yang dilakukan personel Satgas TMMD ke 107 Kodim 0823/Situbondo.
Untuk sasaran non fisik, Satgas TMMD juga menyasar sosialisasi maupun komunikasi sosial. Baik berupa pembekalan wawasan kebangsaan, memberikan ilmu dibidang pendidikan maupun memberikan siraman rohani. Seperti yang dilakukan Kopda Sobri, Kopda Sulistyono dan Prada Budiarahman.
Ketiga prajurit TNI ini mengajari membaca Al Quran bagi anak-anak di Musala Al Hidayah Desa Tlogosari Selatan, Kabupaten Situbondo, Selasa (31/3). Kopda Sobri mengatakan, pembelajaran Al Quran ini merupakan salah satu contoh fokus sasaran non fisik yang dilakukan Satgas TMMD kepada anak-anak yang ada di lokasi TMMD ke 107.
“Mengajari anak-anak membaca Al Quran ini merupakan sasaran non fisik TMMD. Sekaligus sebagai penguatan rohani bagi generasi penerus bangsa,” kata Kopda Sobri.
Sobri mengaku, penguatan rohani bagi generasi muda sangatlah penting. Selain sebagai generasi penerus bangsa, Sobri berharap generasi muda saat ini harus dikuatkan dalam pemahaman mental dan spiritualnnya. Sehingga tidak mudah terpengaruh ajakan negatif maupun terpengaruh akan paham radikalisme.
“Penguatan mental dan spiritual generasi muda dizaman ini sangatlah penting. Terutama dalam membentuk pribadi yang baik dan berakhlak,” ungkapnya.
Sementara itu, Irfan salah satu anak yang mendapat bimbingan kerohanian Satgas TMMD mengaku senang. Bahkan dirinya begitu semangat ngaji bersama anggota TNI AD dari Kodim 0823/Situbondo. “Saya sangat senang bisa belajar ngaji dari bapak-bapak tentara,” ucap Irfan.
Belajar mengaji, sambung Irfan, salah satu kebahagiaan tersendiri baginya. Karena selama ini dirinya hanya tahu kalau tentara hanya bisa perang. “Saya tahunya bapak-bapak tentara itu hanya bisa perang. Tapi, ternyata bapak-bapak tentara juga bisa mengajari ngaji saya,” pungkasnya. [bed.awi]

Tags: