Satklak Prima Kekurangan Tim Monitor Pelatnas

Satklak PrimaJakarta, Bhirawa
Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas kekurangan tim monitor untuk pelatihan nasional pada 33 cabang olahraga yang bertanding di SEA Games XVIII/2015 di Singapura.
“Saya merasa kurang, tim moneter saya hanya delapan orang padahal yang diawasi ada 33 cabang olahraga,” kata Ketua Satlak Prima Suwarno di Jakarta, Senin.
Suwarno berharap di surat keputusan (SK) Prima yang rencananya akan diumumkan dalam waktu dekat, sejumlah pejabat di Satlak Prima dapat ditempatkan pada tim monitor.
“Begitu ada SK, saya akan sebar anggota Prima apa pun jabatannya untuk membantu monitor sehingga kontrol 33 cabang bisa lebih baik. Kalau delapan, hanya numpang lewat saja, peninjauannya tidak tajam,” kata Suwarno yang juga menjabat Wakil Ketua Umum KONI Pusat.
Saat ini, Prima yang beranggotakan 76 orang dirasa perlu dilakukan strukturisasi, terutama pada tim monitor.
Ia juga menginginkan tambahan pada posisi wakil karena selama ini ia hanya dibantu satu wakil namun sudah tidak aktif lagi karena aktivitas bidang politik, hukum dan keamanan.
Namun demikian, Suwarno berharap ia bisa dibantu oleh tiga wakil yang sudah dikantongi nama-namanya, yakni Bosar Napitupulu, Mayjen (Purn) Toni Setyabudi Husodo dan mantan pebulu tangkis profesional Taufik Hidayat.
“Mudah-mudahan Taufik bisa membantu terutama dalam memotivasi atlet, Pak Bosar membantu administrasi dan keuangan, dan Pak Toni berkaitan dengan operasional,” kata Suwarno.
Selain tim monitor, Suwarno juga mengatakan Satlak Prima saat ini hanya memiliki dua personil administrasi yang mengurusi masalah logistik dan peralatan sehingga Prima sedikit kewalahan saat proses pengajuan peralatan dan perlengkapan akhir tahun lalu.
Meski Kementerian Pemuda dan Olahraga berencana mengurangi jumlah personil di Satlak Prima menjadi 36 orang, Suwarno bersikeras jumlah tim monitor pelatnas proporsional agar 33 cabor dapat dikontrol dengan baik. [ant.hel]

Tags: