Satlak Prima Belum Miliki Program Berkuda

BerkudaJakarta, Bhirawa
Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) hingga saat ini belum mempunyai program pelatihan bagi atlet berkuda untuk menghadapi SEA Games 2017 di Malaysia.
“Untuk persiapan SEA Games, olahraga berkuda belum ada programnya, jadi saya belum punya bayangan untuk kulaifikasinya,” kata atlet ketangkasan berkuda (equestrian) nasional Adi Katompo di Jakarta, Minggu.
Menurut atlet andalan APM Equestrian Center itu, seharusnya program pelatihan terus berkesinambungan.
dia juga menilai program-program pelatihan pun sering kali dirasakan kurang bagus dan tidak terpusat.
“Bisanya latihan masing-masing atlet, tidak terpusat. Programnya pun dari federasi. Padahal kalau bisa terpusat para atlet juga dapat lebih fokus,” kata dia.
Dia berharap ketua Satlak Prima yang baru yaitu Ahmad Sucipto memperhatikan program pelatihan untuk para penunggang kuda. Selain itu dia juga berharap kesejahteraan atlet dan dukungan dapat ditunjukkan oleh pemimpin yang baru.
“Selayaknya prestasi atlet, kesejahteraannya, persiapan untuk pertandingan, dan segala sesuatunya harus diperhatikan, terlebih lagi dukungan seperti dana dan kuda sangat penting,” kata dia.
Menurut dia selama ini para atlet mendapatkan dukungan dana dari sponsor, tidak dari pemerintah. Padahal, menurut dia, secara kualitas atlet Indonesia sangat berpotensi.
Sementara atlet berkuda nomor lompat tangkas putri Nadia Mariano mengatakan, atlet Indonesia semakin hari kulitasnya semakin meningkat.
“Apalagi sekarang turnamen equestrian semakin banyak, hal ini sangat bagus untuk meningkatkan daya saing para atlet,” kata dia.
Namun dia juga menyayangkan kurangnya dukungan pemerintah terhadap atlet berkuda.
“Kalau mau ikut turnamen kan perlu biaya, saya harap ada bantuan dari pemerintah sehingga para atlet bisa mengikuti turnamen,” kata dia.
Pada SEA Games, katanya, Indonesia juga dapat meraih juara umum, dan nomor andalan Indonesia adalah di lompat tangkas.
Sementara itu Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto melalui pesan singkat yang diterima Antara mengatakan, belum adanya program tersebut karena federasi nasional cabang olahraga berkuda mengalami masalah.
Sebelumnya cabang equestrian berada dinaungan PB Pordasi, namun pada 2009 EFI (Equestrian Federation of International) menjadi federasi nasional untuk olahraga tersebut.
Setelah badan abitrase olahraga internasional CAS memutuskan bahwa federasi olahraga nasional berkuda di Indonesia adalah PB Pordasi, maka saat ini equestrian kembali kepangkuan PB Pordasi.
“Jadi untuk tahun ini Satlak Prima hanya meneruskan rencana lama. Namun pada 2016 nanti kita akan ketmu PB Pordasi dan mungkin mereka punya usulan, kemungkinan nanti program ada perubahan atau yang lain akan dibahas dalam pertemuan Prima dengan cabang-cabang olahraga lainnya,” kata dia. [ira.ant]

Tags: