Satlak Tegaskan Persiapan Timnas Berjalan Baik

Ketua Satlak Prima Suwarno.

Ketua Satlak Prima Suwarno.

Jakarta, Bhirawa
Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menegaskan persiapkan Timnas Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2015 di Singapura berjalan dengan baik meski induk organisasinya yaitu PSSI sedang berpolemik dengan pemerintah.
“Saya terus melakukan komunikasi dengan manajer (Gede Widiade) guna mengetahui perkembangan timnas. Bahkan kami juga mengirimkan perwakilan ke Bandung untuk melihat persiapan timnas,” kata Ketua Satlak Prima Suwarno di sela Tatap Muka KONI Pusat dengan Media di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Kamis.
Timnas Garuda Muda sesuai dengan jadwal menjalani pemusatan latihan di Bandung, Jawa Barat. Lokasi latihan itu berbeda dengan sebelumnya yaitu di Yogyakarta. Pemindahan lokasi ini disebabkan karena timnas membutuhkan lapangan sintetis.
Evan Dimas dan kawan-kawan memang membutuhkan lapangan sintetis untuk berlatih. Hal itu terjadi karena lokasi pertandingan di SEA Games 2015 di Singapura menggunakan lapangan yang sama. Selama ini, anak asuh Aji Santoso itu hanya berlatih di lapangan rumput.
Menurut dia, berdasarkan hasil pantauan di lapangan jajaran pelatih timnas bersama dengan pemain yang telah masuk dalam data Satlak Prima telah datang di Bandung guna menjalani pemusatan latihan nasional.
“Laporan yang kami terima, empat pelatih sudah hadir berikut 16 dari 20 pemain yang terdaftar. Sisanya akan segera menyusul,” kata Suwarno menambahkan.
Dengan dilakukannya pemusatan latihan diharapkan persiapan menuju SEA Games 2015 jauh lebih baik meski saat ini masih terjadi polemik pada induk organisasinya. Apalagi kejuaraan dua tahunan itu tinggal satu bulan.
“Persiapan harus jalan. Jika induk organisasi masih ada masalah maka kami (Satlak Prima) yang menyiapkan. Seperti cabang olahraga lainnya yang sempat terjadi masalah seperti tenis meja maupun balap sepeda,” katanya menjelaskan.
Saat ini polemik antara PSSI dengan Kemenpora masih terus berlangsung. PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti terus berjuang untuk membebaskan diri dari pembekuan yang dilakukan Kemenpora.
Upaya yang dilakukan salah satunya lewat gugatan melalui PTUN. Selain itu, upaya untuk bertemu Menpora Imam Nahrawi terus dilakukan. Hanya saja upaya yang dilakukan La Nyalla dan kawan-kawan belum membuahkan hasil.
Polemik PSSI dengan Kemenpora bahkan sudah didengar oleh federasi sepak bola dunia atau FIFA. Bahkan, federasi yang dipimpin oleh Sepp Blatter itu telah memberikan batas waktu penyelesaian hingga 29 Mei. Jika tidak terselesaikan maka Indonesia akan mendapatkan sanksi. [ant.hel]

Tags: