Satlantas Prediksi Puncak Arus Balik Mudik Terjadi Hari Sabtu

Tim gabungan Satlantas Polres Situbondo saat menjaga arus balik pantura di kawasan Hutan Baluran kemarin. {sawawi/bhirawa]

Tim gabungan Satlantas Polres Situbondo saat menjaga arus balik pantura di kawasan Hutan Baluran kemarin. {sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Hingga H+6 paska hari raya Idulfitri 1437 H, Polres Situbondo terus siaga dalam suksesnya Operasi Ramdaniya 2016. Itu dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang tengah merayakan hari raya Idul Fitri 1437 H.
Termasuk diantaranya saat melakukan kegiatan ibadah, perjalanan pulang kampung, silaturahmi maupun berwisata. Agar arus balik mudik berjalan dengan lancar  tim gabungan Polres, melalui sejumlah pos pengamanan  2016 telah menyiagakan pemantauan volume kendaraan yang melintas di jalur pantura Situbondo.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Situbondo, AKP Evon Fitrianto, puncak arus balik lebaran diprediksi bakal terjadi pada Sabtu (9/7) atau  Minggu (10/7) mendatang. “Dari pantauan kami, puncak arus balik volume arus kendaraan baik dari arah barat dan timur yang melalui Pantura Situbondo sudah meningkat cukup drastis. Namun, arus kendaraan tersebut didominasi kendaraan dari arah timur, atau jurusan Banyuwangi – Surabaya, dan kebanyakan roda empat,” jelas, Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Evon, kemarin (12/7).
Masih kata Evon, volume kendaraan yang melewati pantura Situbondo diperkirakan memuncak pada Sabtu (16/7) mendatang. Ini karena bersamaan dengan berakhirnya masa liburan sekolah. “Karena siswa akan kembali masuk sekolah pada Senin (18/7) nanti, maka diperkirakan hari Sabtu, volume arus kendaraan bakal meningkat,” tegas Evon.
Sementara, angka kecelakan lalu lintas yang tercatat selama Operasi Ramadaniya 2016 berlangsung ada peningkatan angka kecelakaan, jika dibandingkan Operasi pada tahun 2015 lalu. “Ada peningkatan sebanyak 1 kejadian. Tahun 2015 ada 11 kejadian laka lantas. Sementara pada Operasi Ramadaniya 2016 ini tercatat ada 12 kejadian laka lantas. Itu didasarkan catatan dari 30 Juni hingga 10 Juli 2016,” jelasnya.
Meski demikian, lanjut Evon, laka lantas yang terjadi bukan terjadi dari kalangan pemudik  melainkan dari kalangan masyarakat lokal Situbondo. “Kecelakaan didominasi pengendara roda dua dan dipicu oleh masyarakat lokal Situbondo, bukan dari pemudik luar kota,” pungkas Evon. [awi]

Tags: