Satpol PP Berharap Tahun 2015 Sidoarjo Bebas AIDS

aidsSidoarjo, Bhirawa
Penertiban tempat-tempat prostitusi liar di Sidoarjo tahun 2014 ini akan menjadi perhatian tersendiri bagi Satpol PP Sidoarjo. Sebab bila mengacu Milineum Development Goals (MDGs), tahun 2015 nanti, warga Indonesia harus bisa terbebas dari penularan bahkan kematian akibat penyakit HIV/AIDS.
”Seperti kita tahu, tempat-tempat prostitusi menjadi salah satu penyumbang penularan penyakit yang mematikan itu, mudah-mudahan tahun 2015 nanti Sidoarjo bebas dari kematian akibat HIV/AIDS, maka tempat prostitusi liar sebagai tempat penyebaran itu harus terus ditertibkan,” ujar Kepala Satpol PP Sidoarjo, Drs Mulyawan SIP MM, Selasa (6/5) kemarin.
Maka, kata Mulyawan, mulai tahun 2014 ini penertiban tempat-tempat yang dipakai untuk prostitusi liar yang ada sudah digerakkan. Seperti di Tangkis Indah Porong, Randu Pitu Larangan, Pasar Sapi dan Krengseng Krian dan warung-warung di utara PT Pakerin Prambon. ”Di sejumlah tempat ada PSK yang berhasil dirazia, tapi di sejumlah tempat kosong mungkin informasinya keburu bocor duluan,” tegas Mulyawan.
Kini Satpol PP, semakin waspada, sebab ada informasi dari daerah Kec Krian, dengan penutupan sejumlah Lokalisasi di Surabaya, telah berimbas pada daerah sekitarnya. Di kawasan Krian, kata Mulyawan, dari informasi yang diterima, dirasakan mulai adanya bertambahnya para PSK yang beroperasi di wilayah Sidoarjo bagian barat itu.
”Kalau seperti itu, penutupan lokalisasi di Surabaya itu tak memberikan solusinya, sebab bisa jadi dimungkinkan pelakunya pindah di tempat lain di sekitar Surabaya, yakni Sidoarjo,” ujar Mulyawan.
Satpol PP juga tak bisa berdiam diri. Apalagi tidak lama akan sudah BUlan Ramadan.Satpol PP Sidoarjo akan semakin gencar melakukan penertiban. Karena seperti biasanya, mereka selalu melakukan penertiban pada sejumlah tempat-tempat yang dijadikan prostitusi liar. ”Penertiban harus terus berkesinambungan dan tak boleh berhenti,” kata mantan Camat Prambon itu.
PSK yang terjaring, kata Mulyawan, sesuai SOP akan diserahkan pada Liponsos milik Dinsosnaker Sidoarjo untuk diberikan pembinaan. Seperti PSK yang berhasil dijaring saat penertiban di pasar sapi Krian, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris KPA Sidoarjo, Hariadi Purwantoto, kini penderita HIV/AIDS di Kab Sidoarjo mencapai 1.100 orang. Jumlah  itu berasal dari kasus lama pada 5 sampai 10 tahun terakhir,  yang baru terdeteksi karena sosialisasi pada akhir-akhir tahun ini. Dari 18 Kecamatan di Kab Sidoarjo, lima kecamatan dievaluasi termasuk dalam kategori rawan berkembanganya HIV/AIDS. Lima kecamatan itu Krian, Taman, Waru, Sidoarjo Kota dan Porong. Itu dikarenakan di Kec Krian masuk dalam kategori rawan HIV/AIDS, sebab di daerah ini terdapat dua lokalisasi, yakni Krengseng dan Pasar Sapi.
Sementara Kec Waru karena memang dekat dengan Kota Metropolis Surabaya. Banyak pengguna Narkoba suntik di daerah itu yang bisa menularkan HIV/AIDS. Di Sidoarjo Kota, selain ada pecandu Narkoba suntik banyak, juga ada lokalisasi Waria dan lokalisasi PSK (Pekerja Seks Komersil). Sedangkan di Kec Taman, selain dekat dengan perbatasan Surabaya, di daerah ini juga banyak lokasi waria dan homo. Sementara di Kec Porong, ada lokalisasi Tangkis Porong Indah (TPI). [ali]

Tags: