Satpol PP Gelar Razia Anjal-Gepeng Jelang ICCC

razia gepengKota Malang, Bhirawa
Pemkot Malang, sebagai tuan rumah Indonesia Creative Cities Converence (ICCC), tidak ingin acara ini terganggu oleh keberadaan gelandangan dan pengemis. Karena itu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP,) membersihkan wilayahnya dari gelandangan, pengemis, dan anak jalanan, Rabu
(23/3) kemarin.
Razia besar-besaran dilakukan di sejumlah ruas jalan di Kota Malang, yang kerap digunakan mangkal para anjal dan gepeng. Terutama di jalan-jalan besar, seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Borobudur, Jalan Kawi, dan Jalan Dieng, dan kawasan sekitar pasar besar.
Komandan tim razia Muntiari menuturkan, pihaknya mendapat perintah untuk membersihkan sejumlah wilayah di Kota Malang, agar kawasan Kota Malang bersih dari gepeng dan anjal.
“Target razia ini adalah daerah-daerah yang selama ini sering dijadikan tempat gepeng dan anjal. Termasuk juga daerah Arjosari dan Kota Lama,”ujar Muntiari.
Nantinya, para gelandangan yang terjaring akan dibawa ke Kantor Satpol PP untuk didata, selanjutnya diserahkan kepada Dinas Sosial.
Sementara itu ICCC 2016 atau konferensi kota kreatif, para stakesholder ekonomi kreatif yang akan mengadakan ‘pesta’ di Kota Malang, 30 Maret -5 April 2016 makin sibuk. Karena ada target ICCC di Kota Malang, bisa melahirkan buku panduan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di seluruh kota-kabupaten Indonesia. Apalagi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah merumuskan 16 subsektor industri kreatif sebagai garapannya untuk dikembangkan dalam rangka menopang perekonomian nasional.
16 subsektor itu antara lain, aplikasi dan pengembangan game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.  Untuk itulah, sejumlah masukan dan rekomendasi seputar pengembangang 16 subsektor industri kreatif tersebut diharapkan lahir dari kota Malamg. Sehingga, cita-cita membentuk kota kreatif yang berkelanjutan sebagaimana tema even tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat.
Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf, Dr. Hari S. Sungkari mengatakan bahwa kota kreatif, yang dapat berupa creative cluster dan creative merupakan salah satu ekosistem ekonomi kreatif.
“Dengan terbentuknya Jaringan Kabupaten dan Kota Kreatif Indonesia diharapkan terjadinya kolaborasi diantara kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang mengakselerasi aktivitas ekonomi kreatif mulai dari Kreasi, Produksi, Distribusi, Eksibisi dan Konservasi yang pada mencapai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di daerah dan nasional,” tuturnya.
Pihaknya menambahkan langkah selanjutnya yang disiapkan Bekraf adalah mendorong inovasi yang memiliki daya saing dan nilai tambah di dunia internasional, membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak atas kekayaan intelektual (HKI) dan perlindungan hukum terhadap hak cipta serta merancang dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan Indonesia pada peta ekonomi kreatif dunia.  [mut]

Tags: