Satpol PP Kabupaten Jombang Razia Puluhan Pelajar Bolos Sekolah

Puluhan pelajar yang terjaring razia Satpol PP Jombang, Kamis (09/08). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Sekitar 28 pelajar dari beberapa sekolah terjaring razia yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang dari sejumlah tempat, Kamis siang (09/08). Para pelajar ini sedang kedapatan berada di luar sekolah pada saat jam belajar berlangsung.
Dari sejumlah lokasi, para pelajar yang terjaring kemudian dibawa aparat menuju Kantor Satpol PP Jombang dengan menggunakan dua buah unit mobil untuk kemudian di lakukan pendataan.
“Kegiatan hari adalah penanganan gangguan ketertiban kaitannya pelajar yang bolos atau berkeliaran di jam belajar, mengacu Perda Nomor 9 Tahun 2010 tentang ketertiban umum, berdasarkan laporan masyarakat serta pemantauan dari anggota kami, mulai banyak indikasi pelajar yang bolos di tempat umum seperti cafe, warnet maupun di tempat PS,” papar M Ronny Afriandie, Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Pengendalian, Satpol PP Jombang saat diwawancarai sejumlah wartawan di kantornya usai razia, Kamis siang (09/08).
Ronny menyebutkan, razia yang dilakukan tersebut dalam rangka pembinaan kepada pelajar yang bolos saat jam belajar berlangsung. Dari tiga titik, pertama di daerah Sengon, Jombang, setidaknya 17 pelajar yang diamankan. Dari tempat game online di daerah Pasar Legi, Jombang, aparat mengamankan lima orang pelajar, dan cafe di Ploso Geneng, Jombang, enam orang pelajar pun berhasil diamankan. Dengan menggunakan kendaraan patroli, sejumlah petugas menyisir beberapa titik lokasi yang disinyalir digunakan para siswa membolos.
“Alasan mereka beraneka ragam. Ada yang alasan makan usai olahraga,” kata Ronny.
Selanjutnya, para pelajar yang terjaring razia itu didata dan dilakukan pembinaan. Satpol PP Jombang juga mengklarifikasi pihak sekolah, mencocokkan alasan yang diberikan siswa ke pihak satpol saat terjaring.
“Rata-rata temuan kami, (mereka) sedang main game mencari tempat yang ‘free wifi’. Intinya secara umum mereka bolos karena seharusnya masih berada di sekolah. Tadi yang rambutnya tidak rapi, kami minta saling merapikan. Mereka juga tidak keberatan,” pungkas Ronny.(rif)

Tags: