Satpol PP Probolinggo Terus Asah Personel

Satpol PP simulasikan penanganan demontrasi.

Satpol PP simulasikan penanganan demontrasi.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, terus mengasah personilnya, dalam upaya untuk menagakkan perda. Salah satunya melakukan simulasi penanganan demonstrasi terhadap sejumlah perusuh dalam penegakan Peraturan Daerah (Perda). Simulasi ini melibatkan sedikitnya 50 orang personil Satpol PP Kabupaten Probolinggo. Sebelumnya mereka dilatih bela diri. Hal ini diungkapkan  Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo Muhammad Abduh Ramin, Senin (26/9).
Dalam skenarionya, Kantor Satpol PP Kabupaten Probolinggo kedatangan pendemo dari sekelompok pedagang kaki lima (PKL) yang merasa keberatan atas tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP. Namun aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan yang mengarah ke perbuatan anarkis.
Para pendemo dengan beringas mendobrak pagar dan masuk ke dalam kantor. Akhirnya terjadi bentrokan antara pendemo dengan petugas Satpol PP. Bahkan pendemo melempari Satpol PP dengan benda-benda mulai dari batu dan lain sebagainya. Dengan menggunakan tameng dan berbagai kelengkapan lainnya, pasukan Satpol PP Kabupaten Probolinggo akhirnya bisa memaksa pendemo untuk mundur dan situasi kembali konsusif.
Simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapan anggota Satpol PP dalam mengantisipasi adanya kerusuhan dalam melakukan penegakan perda.  “Yang namanya mengatasi demo, mulai persuasif dulu. Jadi, tidak karena ada pengunjuk rasa, kita lawan juga dengan kekerasan. Selalu ada standar prosedur yang harus kita lakukan,” ujarnya.
Untuk itu kemampuan fisik yang prima sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Menyadari hal itu, sebelumnya puluhan anggota Satpol PP Kabupaten Probolinggo mendapat pelatihan seni beladiri dari anggota Kodim 0820 Probolinggo.
Sebanyak 12 pelatih seni beladiri Yong Moodo dari Kodim 0820 Probolinggo melatih puluhan anggota Satpol PP Di Alun-alun Kota Kraksaan. Latihan yang menitik beratkan pada keahlian beladiri ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan fisik anggota.
Sebagai garda terdepan penegak peraturan daerah (Perda), anggota Satpol PP harus mempunyai kemampuan fisik yang bagus. Sehingga mampu bereaksi dengan cepat terhadap aksi-aksi yang tidak terduga, tegasnya. “Pelatihan bela diri ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan anggota Satpol PP agar mampu mengaplikasikan dan menegakkan peraturan daerah dengan baik,” katanya.
Abduh menjelaskan pelatihan beladiri ini merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh anggotanya. Kemampuan beladiri berguna untuk melindungi diri sendiri dan juga dalam melindungi kepentingan masyarakat. SDM anggota akan terus dikatrol dan dievaluasi untuk menjaga kondisi anggota agar selalu siap dalam melaksanakan tugasnya, termasuk jika terdapat unjuk rasa ataupun kerusuhan yang meresahkan masyaraat” tandasnyanya.
Latihan beladiri tersebut juga diikuti ratusan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tersebar di 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo mengikuti latihan beladiri Yongmoodo. Pelatihan beladiri yang baru pertama kalinya diadakan Satpol PP tersebut, bertujuan untuk mengasah kemampuan beladiri anggota Satpol PP anggar tanggap dan bereaksi cepat terhadap aksi-aksi yang tak terduga. Kegiatan semacam ini rutin dilaksanakan agar dapat memantau dan mengawasi kualitas dari seorang anggota Satpol PP dalam kesiapannya melaksanakan tugas penertibandan penegakkan perda.
Sementara itu, Bambang Irawan, salah seorang pelatih Yongmoodo dari Kodim 0820 Probolinggo mengatakan, seni beladiri Yongmoodo dipilih karena seni beladiri tersebut merupakan seni beladiri yang wajib dikuasai prajurit TNI AD. Yoongmoodo sendiri berasal dari Korea, dimana seni beladiri ini menggabungkan beberapa seni beladiri lainnya seperti Judo, taekwondo, Apkido, Sirum, dan Hon Sin Sul. [wap]

Tags: