Satpol PP Surabaya Razia Pelajar Bolos Sekolah

satpol-pp-razia-pelajar-bolos-di-warnet-dan-malSedang asyik bolos dan bermain di dunia maya (warnet) di kawasan Jalan Ploso Baru pada jam sekolah yakni jam 10.00, 12 pelajar di garuk aparat penegak Perda Kota Surabaya. disaksikan pihak sekolah dan orang tuanya, petugas Stapol-PP Surabaya akhirnya memberikan sangksi pemotongan rambut sampai gundul.

Surabaya, Bhirawa

Sebanyak 12 pelajar digaruk anggota Satpol PP Surabaya , Rabu (7/1). Mereka dirazia karena kedapatan berada di beberapa warnet di kawasan Jalan Ploso Baru pada jam sekolah yakni jam 10.00. Saat dirazia aparat penegak perda tersebut, para pelajar mayoritas sedang asyik bermain-main di dunia maya serta masih mengenakan seragam sekolah. Ironisnya ada yang kedapatan sedang berpelukan mesra saat dirazia.
Para ABG tersebut dirazia saat berada di warnet Master, warnet Sentro dan warnet Point.Net. Mereka berasal dari berbagai sekolah, antara lain SMP Giki 2, SMK Bakti Samudra , SMA PGRI 4, SMK PGRI 3, SMKN 8, SMK Berdikari 1, SMP PGRI 1, SMK 45, SMK Bubutan, SMA Muhammadiyah 7. Kemudian oleh anak buah Irvan Widyanto para siswa itu dibawa ke kantor Satpol PP Surabaya.
Selain harus menandatangi surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, pihak Satpol PP juga memanggil pihak sekolah dan orangtua pelajar yang bersangkutan. Tidak hanya itu, untuk memberikan efek jera, para siswa yang terkena razia terpaksa digunduli rambutnya oleh petugas.
Di kantor Satpol PP, sudah siiap tiga ‘tukang cukur’ yang memotong pendek rambut para pelajar tersebut. Seperti layaknya tukang cukur profesional, para pelajar diberi pelindung kain putih saat rambutnya dipotong.
“Rambutnya kita potong pendek agar mereka jera dan tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu pihak sekolah dan orangtuanya juga kita datangkan. Si anak juga buat surat pernyataan,” ujar Kasatpol PP Surabaya, Irvan Widyanto.
Dijelaskan Irvan, razia terhadap anak sekolah tersebut digelar secara rutin. Sehari sebelumnya Satpol PP merazia sebanyak  14 pelajar. Mereka diamankan saat berada di  Sentra Foodcourt Pusura di Jalan Ketabangkali,  Taman Mundu serta Taman Valiatif
Ditambahkan Luluk, salah seorang anggota Satpol PP wanita bahwa dirinya yang mengamankan langsung sepasang pelajar di salah satu warnet di Jalan Ploso Baru, kemarin. Saat di dalam warnet kedua kedapatan sedang pacaran dan masih mengenakan seragam sekolah.
“Saya sendiri yang mengamankan. Layaknya mereka seperti orang dewasa yang berkasih-kasihan, ketika itu keduanya asyik berpelukan,” tutur Luluk.
Menurut Irvan, razia kepada kalangan pelajar sebagai cara untuk menekan niatan pelajar yang kerap membolos sekolah. “Mereka itu pamit dari rumah dengan orangtuanya khan pergi ke sekolah. Lha ternyata mereka tidak masuk sekolah alias bolos,” tandas Irvan.
Setelah para siswa mengisi surat pernyataan dan disaksikan oleh pihak sekolah dan orangtuanya, selanjutnya diperbolehkan pulang. [geh]

Tags: