Satu Guru di Tulungagung Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Galih Nusantoro

Tulungagung, Bhirawa
Warga Kabupaten Tulungagung yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 terus bertambah. Saat ini jumlahnya mencapai delapan orang setelah seorang guru di salah satu lembaga sekolah negeri setempat juga meninggal dunia.

Wakil Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, Senin (7/12), mengungkapkan sebelum meninggal dunia, tenaga pendidik tersebut sempat mengalami gejala mirip orang yang terjangkit Covid-19 dan kemudian dirawat di RSUD dr Iskak. “Saat dilakukan pengambilan sampel swab dinyatakan positif covid-19 pada tanggal 26 November lalu,” ujarmya.

Yang menyedihkan lagi, menurut Galih Nusantoro, tenaga pendidik asal Kecamatan Kauman itu juga tengah hamil dengan usia kandungan 32-34 minggu. “Beliau meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya dan pemakamannya dilakukan dengan protokol Covid-19,” tuturnya.

Galih Nusantoro yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tulungagung ini tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin. “Patuh pada protokol kesehatan masih merupakan kunci awal pencegahan Covid-19 agar tidak meluas,” tandasnya.

Catatan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menyebutkan sampai Minggu (6/12) malam, jumlah warga Kota Marmer yang terpapar Covid-19 bertambah 14 orang dan menjadikan jumlah total terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 736 orang. Sementara yang sembuh dari Covid-19 sejumlah 562 orang (76,3 persen).

Adapun 14 warga yang baru terpapar Covid-19 tersebut berasal dari kecamatan Besuki, Kecamatan Boyolangu, Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Gondang, Kecamatan Kauman, Kecamatan Kedungwaru, Kecamatan Ngunut, Kecamatan Rejotangan dan Kecamatan Tulungagung. (wed)

Tags: