Satu OPD Pemprov Jatim dan Dua OPD Pemkot Surabaya di Lockdown

Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim

21 ASN Bappeda Jatim dan Dua Kepala OPD Pemkot Surabaya Positif Covid-19
Pemprov, Bhirawa
Aktifitas perkantoran di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim tampak lengang kemarin, Kamis (2/6). Hal itu menyusul ditetapkannya kebijakan work from home (WFH) bagi semua pegawai lantaran terdapat sejumlah pegawai yang terpapar Covid-19.
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengakui, terdapat 21 ASN Bappeda Jatim yang terpapar Covid-19. Sembilan di antaranya sedang dirawat di RS Darurat, delapan di rumah sakit lain dan empat telah terkonversi negatif.
Terkait hal itu, selama tiga hari aktifitas perkantoran diistirahatkan untuk dilakukan sterilisasi. Baik melakukan penyemprotan disinfektan maupun sinar ultra violet. Kendati demikian, para pegawai tetap aktif bekerja dari rumah. Dengan demikian, pencegahan dari kemungkinan penularan dapat dilakukan secara optimal.
“Sesuai arahan ibu Gubernur Khofifah untuk memaksimalkan testing Covid-19, kita sudah melakukan swab kepada 280 pegawai Bappeda. Dari swab itu, ada 21 pegawai yang positif Covid-19,” tutur Sekdaprov Heru.
Dikatakan Heru, dari 21 pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, 20 di antaranya dalam kondisi sehat atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Semebtara satu orang mengalami sakit dengan gejala ringan. Mereka yang OTG, tetap dirawat di RS Darurat Lapangan Jalan Indrapura, Surabaya. Isolasi dilakukan agar mereka tidak menjadi carier bagi keluarga maupun rekan kerja di kantor.
“Mereka sangat sehat. Bahkan kami masih sering komunikasi dan kondisinya di RS Darurat tetap terlihat kegembiraannya. Mereka nyaman mendapatkan perawatan di RS Darurat karena tempatnya nyaman,” tutur mantan Bupati Tulubgagung dua periode tersebut.
Menurut Heru, indikasi penularan Covid-19 di Bappeda berasal dari luar kantor. “Mereka yang terpapar kemungkinan tertular dari luar. Semuanya merupakan staff Bappeda,” pungkas Heru.
Sementara itu, dua kepala dinas di lingkungan Pemkot Surabaya, juga terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya saat ini harus menjalani karantina dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan di kantor pemerintahan.
“Iya benar, keduanya saat ini menjalani karantina,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, dikonfirmasi kemarin.
Febriadhitya menjelaskan, dua pejabat tersebut adalah Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Agus Imam Sonhaji dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Candra Uratmangun. “Untuk Kepala DP5A sebelumnya memang sudah sakit. Saat ini beliau di rawat di rumah sakit,” ungkap Febri.
Kedua kepala dinas tersebut diketahui terkonfirmasi positif covid-19 setelah mengikuti rapid test maupun swab test atau tes usap yang digelar Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu. “Untuk Pak Kepala Dispendukcapil saat kondisini baik dan tetap menjalani karantina,” katanya.
Febri menjelaskan kedua kepala dinas ini diketahui positif bukan karena tertular di lingkup kerjanya atau kantor kedinasan, melainkan terkena di luar kantor. Meski demikian dua kantor kepala dinas tersebut ditutup sementara waktu hingga 14 hari ke depan.
Setelah diketahui ada yang positif, lanjutnya, seluruh pegawai di dua OPD tersebut langsung menjalani swab test bukan rapid test. “Pemkot Surabaya gencar menggelar tes cepat massal di masing-masing kantor kecamatan sebagai upaya memutus mata rantai penularan covid-19 di kalangan ASN di tingkat kecamatan,” jelasnya. [tam.iib]

Tags: