Satu Pasar di Kabupaten Situbondo Berstatus SNI

Salah satu pasar di Situbondo yang berhasil menyandang status pasar nasional. [sawawi/bhirawa].

Situbondo-Bhirawa
Ini kabar yang sangat membanggakan bagi dunia usaha di Kota Santri Situbondo. Hal itu setelah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Situbondo berhasil meraih status standar pasar nasional pada satu pasar baru baru ini.
Sebelumnya Disperdagin Situbondo menargetkan ada 4 pasar tradisional di Situbondo masuk dalam status standar nasional Indonesia (SNI). Saat ini baru ada satu pasar tradisional di Kapongan yang mendapatkan rekomendasi SNI atau Standar Nasional Indonesia.
Tutik Margiyanti, Kepala Disperdagin Kabupaten Situbondo mengatakan, 3 pasar tradisional lain yang diproyeksikan mendapat rekomendasi SNI, masin intens mengejar status SNI tersebut. Ketiga pasar tersebut, beber mantan Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Situbondo itu masing-masing Pasar Panarukan; Pasar Mangaran dan Pasar Asembagus. “Ketiga pasar tersebut masih dalam tahapan evaluasi dan penilaian dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) RI,” tegas Tutik Margiyanti.
Masih kata Tutik Margiyanti, kini sedikitnya ada 44 parameter pasar tradisional yang bisa mendapatkan predikat SNI. Satu diantaranya, sebut Tutik, tersedianya ruang laktasi; memiliki sarana MCK yang memadai serta kriteria lain pasar harus selalu bersih dan sehat.
Setelah itu, kata Tutik Margiyanti, pasar tradisional lain secara bertahap akan diajukan termasuk pasar induk Mimbaan. “Untuk pasar Mimbaan yang dikenal sebagai pasar tradisional terbesar di Situbondo ini belum diajukan untuk mendapatkan SNI karena masih dalam tahap renovasi,” papar Tutik.
Tutik Margiyanti menambahkan, saat ini ada 4 pasar di Situbondo yang sudah menerapkan E-retribusi. Dengan skema pembayaran E-retribusi ini, sambungnya, para pedagang bisa langsung transaksi jual beli melalui sarana perbankan sehingga akan mencegah terjadinya praktek pungli alias pungutan liar.
Tutik juga mengaku, ke-4 pasar yang sudah melakukan E-retrebusi itu diantaranya pasar Kapongan; pasar Mangaran dan pasar Curahkalak. “Sedangkan pasar lain, hingga kini masih tahap persiapan sarana perangkatnya oleh perbankan yang sudah ditunjuk melakukan sistem kerjasama,” pungkas Tutik Margiyanti. [awi]

Tags: