Satu Pasien Positif Covid-19 Kondisi Kesehatan Terpantau Stabil di Bondowoso

dr Muhammad Imron, M.M.Kes (Kiri) Juru Bicara Peningkatan Kewaspadaan Covid-19 Kabupaten Bondowoso saat jumpa pers di Aula Dinas Kesehatan Bondowoso kemarin. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Satu pasien positif Corona Virus Disiase (Covid-19) kondisi kesehatannya terpantau stabil atau baik-baik saja. Yang saat ini, pasien asal Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso sedang diisolasi di RSUD dr Koesnadi Bondowoso. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Peningkatan Kewaspadaan Covid-19, dr Muhammad Imron, M.M.Kes saat jumpa pers di Aula Dinas Kesehatan setempat, Senin (6/4).
“Yang bersangkutan dalam kondisi stabil baik seara fisik kesehatannya juga baik. Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan atau kontrol dan tadi malam sudah kita lakukan perawatan di RSUD,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso itu menjelaskan, bahwa pasien tersebut sebelumnya sudah melakukan karantina secara mandiri selama 14 hari dan telah berakhir sejak Tanggal 3 April 2020. Selama menjalani karantina mandiri tidak merasakan adanya gejala. Namun hasil swab Litbangkes yang turun 5 April kemarin menyatakan positif.
“Sebenarnya sudah selesai masa karantina. Namun berdasarkan hasil Litbangkes hasilnya positif,” jelasnya.
Kata dia, pasien positif tersebut akan di lakukann tes swab ulang untuk memastikan apakah masih positif terjangkit. Namun, jika hasil tes swab ke-dua menunjukkan negatif maka akan dipulangkan.
“Per 30 april sudah selesai 14 masa karantinanya. Namun karena harus dilakukan swab ulang hari ini atau besok,” katanya.
Imron sapaan akrabnya itu pun menjelaskan, jika pasien positif tersebut sebelumnya berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), tapi pernah kontak erat dengan orang berstatus positif baik yang sedang diisolasi maupun yang sudah meninggal dunia. Oleh sebab itu, sebelumnya Ia tidak terdeteksi sebagai PDP (Pasien Dalam Pemantauan). Sebelumnya, pasien diketahui telah mengikuti pelatihan haji di Surabaya dan diperkirakan pernah kontak langsung dengan orang terjangkit Covid-19.
Akan hal itu, Imron menghimbau agar seluruh warga Bondowoso untuk menggunakan masker saat akan beraktivitas di luar rumah. Kata dia, hal tersebut berdasarkan imbauan terbaru dari badan organisasi dunia (WHO) tak lain untuk mengurangi resiko penyebaran virus corona. “Masker for all. Wajib kita pakai masker setiap kali keluar rumah,” imbaunya.
Diterangkannya, bahwa WHO sebelumnya pemakaian masker hanya bagi seseorang yang sedang sakit, namun dalam imbauan terbarunya WHO mengatakan bahwa semua orang wajib memakai masker meski dalam kondisi sehat. “Wajib pakai masker mesti tidak sakit,” tegasnya.
Ia menegaskan, kemungkinan dengan pemakaian masker bisa diperkecil tertular virus Corona (Covid-19). Sebab cara penularan virus tersebut melalui percikan ludah (droplet) dari orang yang terjangkit virus Corona apabila sedang batuk maupun bersin.
“Yang kita khawatirkan adalah proses penularannya melalui droplet ketika batuk atau bersin. Menularnya melalui air ludah atau bersin,” terangnya.
Lebih lanjut, Kapala Dinkes Bondowoso itu memaparkan, di tengah pandemi Corona Virus Disiase (Covid-19) pembatasan sosial (Psycal distancing) juga harus dilakukan untuk mengurangi resiko penularan. “Karena kita tidak tau siapa diantara kita yang terkontaminasi atau tidak,” paparnya.
Tak hanya itu, Ia juga mengimbau masyarakat untuk sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun dan tidak menyentuh bagian wajah sebelum melakukan cuci tangan. “Sering-sering cuci tangan pakai sabun tidak harus handsanitizer. Hindari menyentuh wajah sebelum cuci tangan,” pungkasnya.[san]

Tags: