Satu Pengawas Pelototi 15 Sekolah

Foto: ilustrasi

Dindik Surabaya Tambah 12 Pengawas Sekolah

Dindik Surabaya, Bhirawa
Jumlah pengawas sekolah jenjang SMP di Kota Surabaya terus ditambah. Rasio yang sempat mencapai 1 : 40 sekolah kini telah berkurang hingga menjadi 1 : 15 sekolah. Artinya, saat ini satu orang pengawas kini bertanggung jawab memelototi 15 satuan pendidikan sesuai wilayah kerja.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya Ikhsan menuturkan, penurunan rasio itu setelah ditambahnya jumlah pengawas di Surabaya. Kemarin, pihaknya kembali menambah 12 pengawas sekolah yang siap diterjunkan. Mereka telah melewati seleksi serta diklat calon pengawas bersama Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) Kemdikbud. Kemarin Senin (19/2), SK pengangkatan ke-12 pengawas tersebut diberikan secara langsung oleh Ikhsan.
“Dulu satu orang pengawas membawahi sampai 40 sekolah, sekarang dengan adanya tambahan pengawas baru, satu orang pengawas melakukan mengawasi 13-15 sekolah”, ujar KaDindik Ikhsan.
Ikhsan mengutarakan sistem kerja pengawas nantinya akan berbasis wilayah. Ia mengungkapkan, pengawas saat ini harus mampu bekerja keras sebagai upaya meningkatkan mutu dan kualitas masing-masing sekolah binaannya.
“Dengan adanya pengawas baru ini diharapkan mampu meningkatkan akreditasi sekolah. Dari semula sekolah yang mendapatkan akreditasi C dapat ditingkat ke B begitu pula yang B dapat menjadi A dan yang A mampu untuk mempertahankan,” tutur Ikhsan. Peningkatan mutu sekolah, lanjut Ikhsan, juga bisa dilihat berdasarkan Evaluasi Diri Sekolah (EDS), Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sekolah maupun hasil evaluasi pengawas sekolah.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan, agar para pengawas baru tidak segan untuk melakukan konsultasi baik dengan pengawas senior ataupun dengan Dindik terkait upaya peningkatan mutu sekolah. “Kerja pengawas adalah kerja tim, saya berharap ketika turun ke lapangan mampu untuk bergandengan tangan dengan pengawas lainnya”.
Ikhsan menambahkan, tugas pengawas tidak hanya berkaitan dengan kurikulum saja. Namun, pengawas juga mengawal program-program Dindik untuk menjadikan pendidikan Surabaya menjadi lebih baik. Misalnya melakukan evaluasi dan monitoring berkaitan implementasi pendidikan karekter di sekolah-sekolah, fisik sekolah, sampai dengan program Pemkot Surabaya seperti mengawal jalannya suntik massal Difteri di sekolah. “Untuk mempermudah kelancaran tugas pengawas dilapangan, Dindik telah menyiapkan aplikasi kinerja pengawas,” pungas Ikhsan. [tam]

Rate this article!
Tags: