Satuan Pendidikan Aman Bencana BPBD Provinsi Jawa Timur Diawali di Kabupaten Sumenep

Kabid PK BPBD Jatim, Andhika N Sudigda mengawali pembukaan SPAB di SMKN 1 Sumenep.

BPBD Jatim, Bhirawa
Berbagai macam cara dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dalam upaya mitigasi bencana. Salah satunya melalui giat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang menggandeng dunia pendidikan yang ada di wilayah Jawa Timur.

Giat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ini diawali atau perdana dilakukan di SMKN 1 Sumenep pada Senin (8/8) sore. Kegiatan dibuka oleh Kabid Pencegahan&Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Andhika N Sudigda mewakili Kalaksa BPBD Jatim. Hadir juga Kalaksa BPBD Kabupaten Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi; Kacab Dinas Pendidikan Sumenep, Syamsul Arifin; Kepala Sekolah SMKN 1 Sumenep, Zainul Sahari dan Koordinator SRPB Jatim, Dian Harmuningsih.

“SPAB ini merupakan salah satu upaya kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Khususnya dalam ini di lingkungan sekolah,” kata Andhika N Sudigda.

Andhika menjelaskan, tahun ini program SPAB BPBD Jatim ini menyasar sekitar 20 sekolah dan pondok pesantren terbesar di Kabupaten/Kota se-Jatim. SPAB di Kabupaten Sumenep, sambung Andhika, merupakan giat SPAB yang perdana dilakukan BPBD Jatim di tahun 2022 ini.

“Kegiatan SPAB ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi pengurangan risiko bencana di Jatim. Sehingga dunia pendidikan dapat berpartisipasi dalam hal mitigasi bencana,” jelasnya.

Pihaknya berharap dengan program ini para guru dapat menularkan ilmu yang didapat kepada keluarga, murid dan orang-orang terdekatnya. Sehingga mereka semua menjadi bagian dari upaya mitigasi bencana. Serta memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi dan mengurangi risiko yang disebabkan oleh bencana.

“SPAB ini sekaligus mengedukasi pihak sekolah terkait potensi bencana dan pengurangan risikonya,” harapnya.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Sumenep, H Zainul Sahari menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dipilih sekolahannya sbg sasaran kegiatan SPAB. Sebab, selain menambah wawasan kebencanaan para siswa dan tenaga pengajar, wilayah SMKN 1 Sumenep selama ini memang menjadi langganan bencana banjir dan angin kencang.

“Dengan kegiatan ini para guru dan siswa sekolah bisa mengenali lebih dini tentang potensi bencana di Kabupaten Sumenep. Serta dapat aktif dalam pengurangan risiko bencananya,” pungkasnya.

Diketahui, pelaksanaan SPAB ini diikuti 100 peserta. Yaitu tenaga pengajar, pihak keamanan sekolah dan para siswa. SPAB ini dimeriahkan juga dengan kehadiran Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) sebagai sarana pembelajaran kebencanaan. [bed.bb]

Tags: