Satwa Singa Putih Lahir di Taman Safari Prigen

Anak singa putih yang keberadaannya di dunia hampir punah, kini Taman Safari Prigen, Kabupaten Pasuruan berhasil mengembangkiakkan, Kamis (23/8) sore. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Taman Safari Prigen, Kabupaten Pasuruan mendapatkan kado special dengan datangnya penghuni baru yakni seekor bayi singa putih (white lion). Bayi singa putih lahir dari pasangan indukan Meng Meng dan Kaka yang sama-sama berusia empat tahun. Meng dan Kaka didatangkan dari China bersama pasangan indukan lainnya.
Tentu saja, kelahiran bayi jantan tersebut menambah koleksi singa putih di taman rekreasi sekaligus lembaga konservasi itu menjadi lima ekor. Termasuk juga melestarikan satwa langkah yang keberadaannya hampir punah.
“Proses kelahiran secara normal. Lahirnya bayi singa putih ini bagi kami suatu kebanggaan. Selain sebagai lembaga konservasi, kamipun turut serta melestarikan satwa white lion yang keberadaannya di dunia ini hampir punah,” ujar General Manager Taman Safari Prigen, Diaz Yoenadi, Kamis (23/8) sore.
Saat ini, lanjut Diaz, bayi singa putih bernama Adovo masih dalam perawatan induknya, Meng Meng dibantu dengan keeper, paramedis dan dokter hewan. Setiap hari, Adovo menyusu ke induknya. “Selama setahun, bayi singa putih akan menyusu kepada induknya,” papar Diaz Yoenadi.
Singa putih merupakan hasil dari mutasi langka yang terjadi pada Singa (Panthera leo) yang ditemukan di beberapa konservasi alam liar di Afrika Selatan dan di kebun binatang-kebun binatang di seluruh dunia. Singa putih bukan albino. Warna putih yang mereka miliki justru karena gen resesif yang mereka miliki yang menghambat perkembangan gen warna.
Singa jantan dewasa biasanya memiliki berat 189 kg- 272 kg, sedangkan betina beratnya rata-rata 126 kg. Jantan tinginya 1,2 meter, sedangkan betina 1,1 meter. Rata-rata pejantan mengalami dewasa kelamin pada umur 4-5 tahun, sedangkan betina berusia 3-4 tahun. Masa bunting singa kurang lebih 105-115 hari atau 3,5 bulan.
Populasi dari singa putih ini sendiri kurang lebih 100 ekor di penangkaran dan kurang dari 13 ekor di habitat aslinya. [hil]

Tags: