Sayang Tak Mendapat Respon dari Pemkot Malang

Acara dialog dan gelar peragaan busana batik se wilayah kerja BI Malang, di Hotel Atria Malang, Kamis 18/12 kemarin.

Acara dialog dan gelar peragaan busana batik se wilayah kerja BI Malang, di Hotel Atria Malang, Kamis 18/12 kemarin.

Malang, Bhirawa
Bank Indonesia (BI) Malang menyalurkan sedikitnya dana sebesar Rp 5 Miliyar untuk pemberdayaan ekonomi di wilayah Malang Raya dan sekitarnya sepanjang tahun 2014 ini. Pemberdayaan itu,  mulai dari sektor  pertanian  hingga  usaha kecil menengah. Sayangnya upaya ini belum mendapat respon dari Pemkot Malang
Pimpinan BI Malang Dudi Herawadi, disela-sela acara dialog dan gelar peragaan busana batik se wilayah kerja BI Malang, di Hotel Atria Malang, Kamis 18/12 kemarin, mengutarakan, jika BI terus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dari berbagai sektor.
Bantuan yang telah disalurkan BI itu, antara lain untuk kelompok petani kentang di kawasan Kota Batu dan Kabupaten Pasuruan. Kelompok petani jamur di Kabupaten Malang, kelompok petani  bawang merah dan beberapa komuditas pertanian lainnya.
“BI telah memberikan bantuan kepada para petani dan pelaku industri kecil. Dengan harapan mereka bisa lebih maju dan tumbuh berkembang, sehingga mampu menopang perekonomian secara nasional,”tutur Dudi Herawadi
Selain diberikan kepada kelompok petani, bantuan Rp. 5 miliyar itu, juga  diberikan kepada kepada sembilan pengrajin batik di sembilan Kota Kabupaten di Jawa Timur berupa peralatan senilai Rp.10 juta.
“Para pengrajin ini kita bina, peralatanya kita belikan, agar karya mereka semakin baik, selanjutnya, jika para pengrajin ini membutuhkan tambahan modal maka akan kita akseskan ke perbankan. Akses ke perbankan ini, agar dengan mudah  mendapatkan kredit untuk pengembangan usaha mereka,”tutur Dudi Herawadi.
Tidak hanya memberikan bantuan kepada pengrajin batik saja, tetapi kedepanya BI juga siap memberikan pembekalan secara khusus kepada calon pengrajin batik. Karena generasi membatik itu harus terus ada.
Sayangnya bantuan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh BI, masih belum disambut baik oleh Pemkot Malang. Dari seluruh daerah di wilayah kerja  BI Malang, hanya  Kota Malang dan Kota Pasuruan yang belum pernah ada komunikasi untuk pemberdayaan ekonomi. Sehingga di dua   daerah ini BI belum melakukan apa-apa.
“Untuk Kota Malang kami belum pernah berkomunikasi dengan SKPD, jadi kami tidak tahu di Kota Malang potensi apa yang bisa dibantu. Demikian halnya dengan Kota Pasuruan, kami berharap ada komunikasi yang inten sehingga SKPD bisa bersinergi dengan BI untuk pemberdayaan masyarakat,”imbuhnya.
Kenyataan ini, tentunya lanjut Dudi Herawadi,  sangat disayangkan oleh BI, sebab  BI  Malang terus berupaya untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Makanya pada program kerja tahun 2015 mendatang sudah dirancang kerjasama antara BI dengan Pemkot Malang.
Sementara itu, Sekretaris Kota  Malang, Cipto Wiyono mengakui kerjasama dengan BI  memang terlambat. Untuk itu, pihaknya berkomitmen tahun 2015 mendatang bisa segera menjalin kerjasama dengan BI Malang.
“Ini merupakan sinyal positif bagi Pemkot Malang,  makanya SKPD yang membidangi akan kita arahkan untuk segera menjalin komunikasi dengan pihak BI, terkait dengan pmberdayaan ekonomi masyarakat Kota Malang,”ujar Cipto Wiyono. [mut]

Tags: