Sayangkan Bude Karwo dan Risma Tak Hadir, Pj Wali Kota Jadi Pelipur Lara

Pj Wali Kota Surabaya Nurwiyatno bersama istri saat foto bersama para alumni angkatan 1968 hingga 2014, usai melepas jalan sehat HUT ke-56  SMPN 10 Surabaya di Jl Kartini Surabaya, Minggu (10/1) pagi.

Pj Wali Kota Surabaya Nurwiyatno bersama istri saat foto bersama para alumni angkatan 1968 hingga 2014, usai melepas jalan sehat HUT ke-56 SMPN 10 Surabaya di Jl Kartini Surabaya, Minggu (10/1) pagi.

Reuni Akbar SMPN 10 Surabaya
Kota Surabaya, Bhirawa
Raut kekecewaan di wajah sejumlah guru dan alumni SMPN 10 Surabaya begitu terlihat. Penyebabnya karena dua orang alumninya yang kini menjadi tokoh dan orang penting di Jatim tidak bisa hadir dalam acara reuni akbar yang digelar Ikatan Alumni SMPN 10 Surabaya (Ikasdasa), Minggu (10/1).
Dua orang yang dimaksud adalah Dra Hj Nina Soekarwo MSi, istri dari Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Terpilih, Tri Rismaharini. Kekecewaan para guru tersebut tampak terlihat, terlebih para guru senior yang pernah mengajar Nina Soekarwo maupun Risma.
“Bagaimana tidak kecewa, wong kita ini sudah menunggu-nunggu sejak lama untuk bisa bertemu Bu Nina dan Bu Risma lho,” tutur Koordinator Purna Guru SMP 10 Yono yang disambut anggukan sejumlah guru-guru lainnya. Antara Nina Soekarwo dengan Risma berjarak dua angkatan. Risma angkatan 1976 sedangkan Nina Soekarwo angkatan 1974.
Kekecewaan mereka cukup beralasan. Mengingat Risma dan Bude Karwo, sapaan lekat Nina Soekarwo adalah dua sosok alumni syarat prestasi. Dua perempuan inilah yang diharapkan mampu mengangkat nama SMPN 10 untuk bisa lebih baik lagi. Sebab kondisi sekolah SMPN 10 Surabaya masih seperti sebelumnya. “Masih banjir kalau hujan,” kata guru sejarah Bude karwo dan Risma, Suparman.
Untungnya, kekecewaan para guru dan alumni terobati dengan hadirnya Penjabat (Pj) Wali Kota Surabaya Drs Nurwiyatno MSi. Kehadiran Nurwiyatno pun dijadikan ajang curhat para murid yang hadir dalam reuni bertema Ikasdasa Berkarya.
Di hadapan Pj Wali Kota Surabaya, para murid yang masih bersekolah menyampaikan uneg-unegnya di atas panggung, silih berganti. “Dari bapak saya sekolah sampai sekarang, SMP kita masih tetap saja.  Kalau hujan seperti sekarang banjir. Terpaksa baju kita basah,” ucap Rini, siswi termuda yang diminta menyampaikan kesan dan pesannya oleh pembawa acara Lutfi Galajapo di atas panggung. Kontan, keluhan siswi kelas 8 itu disambut tepuk tangan ribuan alumni dan warga sekitar yang hadir.
Mendengar keluhan dan curhatan siswa dan guru, Nurwiyatno yang hadir di tegah-tengah acara reuni sekaligus ulang tahun SMPN 10 ke-56 berjanji akan mencarikan solusi dan jalan keluarnya. Tentu saja, sesuai dengan kapasitasnya sebagai Pj Wali Kota. “Insya Allah. Sekali lagi Insya Allah,  apa yang dikeluhkan dan disampaikan adik-adik serta guru-guru akan saya tampung untuk dicarikan jalan keluar bersama,” ungkap Nurwiyatno yang lagi-lagi disambut tepuk tangan yang hadir.
Meskipun bukan alumni SMPN 10, Nurwiyanto mengaku bangga bisa berada di tengah-tengah guru dan para alumni yang jumlahnya lebih dari 5.000 orang itu. Kebanggaan Nurwiyatno dikarenakan sekolah tersebut sudah meluluskan berbagai tokoh penting di Jatim bahkan di Indonesia. “Saya baru tahu. Apalagi Bu Tri Rismaharini Wali Kota terpilih lulusan SMP 10. Juga Bude Karwo, istri Pak Gubernur Jatim yang atasan saya,” ucap Nurwiyatno di atas panggung.
Meskipun kelak harus kembali lagi ke posisinya sebagai Inspektur Provinsi Jatim, Nurwiyatno berjanji menyampaikan keluhan-keluhan tersebut. Bila perlu, dirinya juga akan menyampaikan langsung kepada Wali Kota terpilih. “SMP 10 ini aset yang harus diperhatikan,” ungkapnya.
Sebelum acara panggung hiburan dimulai, Nurwiyatno diminta melepas peserta jalan sehat yang digelar di Jalan Raya Kartini, pukul 06.00. Setidaknya tercatat 10 ribu peserta jalan sehat yang terdiri atas siswa SMPN 10, alumni, guru dan purna guru serta masyarakat umum. Sejumlah hadiah menarik, seperti sepeda motor, 20 sepeda gunung, lemari es, kipas angin, handphone, kompor gas, televisi serta puluhan hadiah lainnya dibagikan.
Melihat antusiasme pengunjung, Nurwiyatno mengeluarkan dana pribadinya Rp 10 juta spontan untuk diundi. “Semoga saja bertambahnya hadiah membuat teman-teman terhibur,” katanya sambil menyerahkan dana pribadinya kepada panitia di atas panggung.
Sementara itu, Ketua Ikasdasa Bambang Udi Ukoro mengatakan berbagai kegiatan sosial dan donor digelar dalam rangka reuni dan perayaan ulang tahun SMPN 10 Surabaya. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, tes darah lengkap, tes lemak, pengobatan cuma-cuma, bekam, akupuntur dan sebagaimanaya. “Semua pengobatannya gratis,” tandasnya. [Zainal Ibad]

Tags: