SBY : Menerima Kekalahan Sikap Mulia

21-sbyJakarta, Bhirawa
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memandang sikap bisa menerima kekalahan merupakan sikap yang mulia dan patut diapresiasi dengan baik.
“Mengakui kekalahan itu mulia. Mengucapkan selamat kepada yang menang itu indah. Allah maha besar ketika kita kalah ya memang kalah kemudian mengucapkan selamat pada yang berhasil maka Allah SWT akan memberikan kemuliaan dan hal yang sama,” kata Presiden saat menghadiri acara penyerahan penghargaan Antara dan peluncuran tampilan baru Antaranews di Jakarta, Senin (21/7) kemarin.
Presiden mengatakan sikap dapat menerima kekalahan dan mau mengakui kemenangan pihak lain hendaknya bisa diterapkan dalam berbagai sisi kehidupan.
“Besok (hari ini, red) saat KPU mengumumkan kita melihat adanya ketegangan. Namun rakyat Indonesia tidak tegang, masyarakat lebih sejuk, damai, menjalankan kehidupan yang normal,” tutur Presiden.
Presiden menambahkan, meskipun ada kelompok-kelompok tertentu yang akan sangat tegang. Tetapi rakyat ingin bukan hanya SBY, tetapi rakyat ingin situasi damai saat kita dapatkan pada pemilu tetap dijaga.
“Saya mendorong dan mengingatkan KPU dan Mahkamah Konstitusi yang independen untuk melakukan tugasnya dengan baik dilakukan transparan dan akuntabel,” pinta presiden.
Kepala negara mengharapkan bila ada perselisihan maka hendaknya ditempuh cara-cara sesuai peraturan yang ada.
“Jika ada perselisihan dibawa ke Mahkamah Konstitusi, maka harus diputus secara transparan dan akuntabel. Saya senang kedua lembaga itu berkomitmen agar semua hasilnya betul-betul menghadirkan kebenaran yang terjadi,” tukasnya.
Presiden menegaskan,”jika besok ada yang tidak menerima hasil perhitungan suara, maka saya sarankan untuk menempuh jalan konstitusional dengan cara damai. Undang-undang kita telah mengatur, memberikan ruang untuk mewadahi hal itu jika besok terjadi. Kalau dibawa ke Mahkamah Konstitusi maka mari kita dorong MK menjalankan dengan baik agar keputusannya baik dan adil.
“Kalau semua berjalan dengan baik maka 20 Oktober akan terjadi pergantian kepemimpinan nasional dengan damai dan bermartabat,” kata Presiden.
Ikuti Pengumuman Dari Televisi
Terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau masyarakat untuk mengikuti pengumuman Pilpres 22 Juli 2014 melalui televisi, tanpa harus datang langsung ke Gedung KPU untuk menjaga situasi dan kondisi tetap tenang atau kondusif.
“Bila perlu, jika itu hak pribadi yang mau hadir di depan KPU silahkan, tapi karena disiarkan langsung di televisi, maka sebaiknya menikmati di televisi masing-masing,” kata Din di sela-sela acara “Seruan Kebangsaan Tokoh Lintas Agama Menjelang Pengumuman Pilpres”, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin.
Dia menekankan dalam pengumuman nanti, siapa pun pihak yang kalah harus bisa menerima keputusan KPU dengan dewasa, dan bagi pihak yang menang agar tidak merayakan kemenangan yang melewati batas.
Lebih jauh Din juga menyatakan harapannya agar tidak ada kelompok-kelompok tertentu yang berupaya menduduki atau menguasai KPU karena ketidakpuasannya atas hasil pengumuman pilpres hari Selasa.
Sementara itu, tokoh Hindu Indonesia Nyoman Suwisma menambahkan, keputusan KPU diantara dua perbedaan perolehan suara yang sangat tipis, bisa memicu apa saja, tetapi dia mengatakan bahwa masyarakat perlu bersikap dewasa untuk bisa menerima dengan besar hati, keputusan KPU selaku lembaga berwenang.
Sejak Minggu (20/7) KPU Pusat melakukan proses rekapitulasi penghitungan suara pilpres tingkat nasional di Gedung KPU Pusat, Jakarta. Proses rekapitulasi ini dijadwalkan berlangsung hingga besok, Selasa, 22 Juli 2014. [ant.ira]

Keterangan Foto : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Ibu Ani Yudhoyono (keempat kanan) dan Menkominfo Tifatul Sembiring (kiri) menghadiri acara peluncuran kembali antaranews.com dan Antaranews CSR Awards 2014, Tokoh Filantropi & Tokoh Peduli Peningkatan Kecerdasan Anak Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/7).

Rate this article!
Tags: