Scanning LJUN Kejar Paket Merepotkan

Monitor scanning menunjukkan kesalahan pada LJUN yang membuat mesin terhenti. [adit hananta utama/bhirawa]

Monitor scanning menunjukkan kesalahan pada LJUN yang membuat mesin terhenti. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Proses scanning Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) SMP/MTs telah dimulai sejak 4 Mei lalu, dan berhasil dirampungkan Minggu (10/5) kemarin. Proses ini cukup memakan waktu lantaran sejumlah LJUN diketahui bermasalah. Khususnya LJUN dari para peserta ujian kejar paket B.
Salah satu perusahaan yang melaksanakan scanning di Jatim ialah PT Bintang Kesuma Utama yang bertanggung jawab atas sepuluh kabupaten/kota. Diantaranya Kota Blitar, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Lumajang, Jember dan Pamekasan. Selain itu, perusahaan yang terletak di Jl Rungkut Asri Utara VII/III itu juga bertanggung jawab atas seluruh LJUN ujian kejar paket B di Jatim.
“Paling banyak ditemukan masalah itu di kejar paket B. Mulai dari pengisian jawaban sampai pengisian identitas peserta sering keliru,” tutur Direktur PT Bintang Kesuma Utama Bachrung saat ditemui di kantornya, Minggu (10/5).
Diakui Bachrun, sejumlah masalah seperti pengisian jawaban ganda, jawaban kosong pada salah satu atau dua nomor dan kekeliruan pengisian nomor peserta UN kerap terjadi baik di peserta kejar paket maupun UN SMP formal. Tetapi, pada peserta kejar paket lebih parah.
“LJUN kadang Cuma diisi lima nomor, selanjutnya semua nomor kosong. Ada juga soal hanya 40 butir, tapi jawaban di LJUN sampai nomor 50,” terang dia.
Hal tersebut diakui Bachrun yang membuat lama proses scanning. Sebab, setiap LJUN yang terdapat kesalahan akan langsung menghentikan mesin scanning. Padahal jika LJUN tidak bermasalah, kecepatan scanning bisa mencapi 60 lembar per menit. Namun saat mesin berhenti, petugas harus menyocokkan kesalahan yang tertera di komputer dengan fakta di LJUN.
“Dicocokkan betul apakah benar-benar salah atau tidak,” tutur dia.
Menurut Bachrun, program scanning yang dibuat oleh Puspendik Kemendikbud ini cukup baik. Karena dapat secara otomatis mencermati kesalahan LJUN. Jika ada kesalahan nomor peserta, maka software secara otomatis mendeteksi nomor yang benar sesuai nama peserta. Jika kesalahan pengisian jawaban, maka petugas tidak bisa melakukan perubahan.
Disamping itu, keamanan hasil scanning juga terjamin. Sebab, langsung diekstrak pada kode yang tidak dapat dibaca oleh siapapun. “Dulu hasil scanning itu pakai kode NATO, tapi kode itu bisa dipelajari dan sekarang diganti dengan karakter khusus yang tidak diketahui siapapun,” tutur dia. Kode ini agar jawaban LJUN tidak diubah di jalan saat pengiriman dari provinsi ke pusat.
Sekretaris Panitia UN Jatim Ema Sumiarti menambahkan, proses scanning untuk UN utama telah rampung. Kini tinggal menunggu ujian susulan SMP dilaksanakan. Setelah itu seluruh hasil scanning baru dikirim ke pusat.
“15 Mei mendatang diperkirakan sudah selesai semua, baik utama maupun yang susulan,” kata dia. Ema mengaku, proses scanning LJUN di Jatim dilaksanakan oleh empat perusahaan sekaligus. Selain PT Bintang Kesuma Utama, tiga lainnya adalah PT Mayori, PT Pan-SG dan CV Modern Arya. [tam]

Rate this article!
Tags: