SD Al Falah Surabaya Borong Medali di IISRO 2017

Surabaya, Bhirawa
SD Al Falah Surabaya meraih tujuh medali di ajang International Islamic School Robotic Olimpiade (IISRO) 2017 di Tokyo, Jepang 11 November lalu. Juara 1 di kategori soccer auto dan transporter, juara 2 di kategori soccer RC, mazesolving dan sumo, sementara juara 3 diraih dari kategori robot sumo dan gathering.
Salah satu siswa kelas V yang meraih medali di ajang IISRO Radja Althav Pramudya, menuturkan pada saat lomba dirinya sempat mengalami kesulitan dalam hal pemrograman.
“Karena kalau salah dalam memrogram, robotnya bisa muter-muter sendiri. Itu yang sempat membuat panik selain juga melihat lawan,” kata Radja yang meraih juara 1 kategori soccer auto ini.
Siswa peraih empat medali juara dalam empat kategori berbeda ini menjelaskan, dalam lomba kategori robot soccer itu masing-masing robot harus memperbanyak poin dengan format seperti halnya kompetisi lain yakni penyisihan, semi final dan final.
“Pada waktu di final lawannya dari Singapura. Tapi saat merebutkan juara 3 di kategori Lawan singapura. Merebutkan juara 3 robot gathering lawan dari Indonesia juga yaitu SD dari Ponorogo, Jawa Timur,” ujar siswa yang bercita-cita jadi tentara ini. Namun yang paling berkesan adalah ketika melawan tim dari sesama Indonesia yakni dari SMP Muhammadiyah 5 Surabaya di final salah satu kategori lomba. Walau sempat minder karena harus melawan anak SMP, Radja optimis dan akhirnya meraih medali.
Sementara itu Waka Kesiswaan dan Humas SD Al Falah Surabaya Siti Maryam mengatakan bangga dan senang dengan prestasi yang didapat siswanya. Prestasi internasional ini, kata dia, adalah yang kesekian kalinya didapat sekolahnya setelah terakhir meraih di Singapura.
“Tahun kemarin kami meraih medali di Singapura dan Alhamdulillah bisa meraih lagi di Jepang,” kata dia. Selain Radja, siswa yang meraih medali di ajang itu, lanjut Maryam adalah Muhammad Akbar Dzakwansyah Yusuf, Hernawan Santosa, Muhammad Rafi, Richello Ristyant Akbar dan Muhammad Rafi yang kesemuanya kelas V.
Robotik, kata dia, merupakan salah satu ekstra kulikuler yang cukup diperhatikan di sekolah. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan salah satu perguruan tinggi di Surabaya yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) untuk mengajari siswa SD Al Falah. Dia berharap prestasi ini akan memacu anak-anak lain untuk mengembangkan dirinya terutama di bidang robotika dan akan mendorong prestasi di bidang lain. [geh]

Tags: