SD Al Muslim Kenal Entrepreneurship Sejak Dini

Para siswa SD Al Muslim saat mengikuti program ‘Entrepreneurship’.

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam mendidik siswa-siswinya agar terlatih dan terbiasa mengenal berwirausaha sejak dini, serta dalam mengembangkan bakatnya dalam bidang jual beli/marketing.
Belakangan ini banyak sekolah-sekolah yang memberikan program-program pelatihan entrepreneurship. Salah satunya yang telah dilakukan oleh para siswa SD Al Muslim Waru Sidoarjo. Kegiatan yang digelar berupa ‘Lomba Terampil Jualan dan Kreasi Bekal,’ pada 12-13 April 2018. Dengan mengusung tema ‘Happy Kids Entrepreneurship Day’ Smart, Fun and Healthy, World Meal Packing Day & National Market Day.
Humas Al Muslim Siti Aminah menjelaskan kegiatan ini dilakukan karena turut memperingati hari marketing nasional, dan hari membawa bekal Nasional (12/4).
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa entrepreneur sejak dini kepada para siswa. Juga mengembangkan kreativitas siswa dalam melakukan wirausaha, serta melatih siswa dalam hal kejujuran.
“Disamping itu pula memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi berwirausaha, dan membiasakan anak untuk membawa bekal jika belum sempat sarapan di rumah,” katanya.
Adapun, produk yang dijual siswa sangat bervariasi, seperti bros, komik, gelang, bando dan beberapa aksesoris lainnya. Termasuk alat-alat sekolah, seperti pembatas buk dan alat tulis. Jenis makanan ringan juga tesedia, makanan olahan seperti jagung susu keju (Jasuke), puding sedot, es susu, es buah, es jus, salad buah, roti bakar, batagor, pisang keju dan lainnya.
Potensi siswa dalam menjadi wirausaha sangat tampak, ketika mereka menggunakan berbagai macam strategi pemasaran, seperti lip advertising, memasang poster produk, berkeliling menjajakan produk, memasang label harga pada produk, serta inovasi berbagai produk yang dijual.
Semangat dan antusiasme siswa memeriahkan kegiatan kids entrepreneurship day dan di luar ekspektasi, bahwa para siswa memiliki ide kreatif untuk mengemas bekal makanan dengan baik. “Beberapa produk yang dijual siswa merupakan hand made, buatan para siswa sendiri saat pembelajaran leadership. Produk non makanan seperti bros, amplop, mainan, pembatas buku merupakan hasil karya yang idenya didapatkan melalui studi literatur saat PBM leadership,” terang Siti Aminah. Selain itu, siswa yang memiliki bakat seni juga turut menyumbangkan lagu dan instrumen keyboard, untuk mengiringi kegiatan dari awal sampai akhir.
Kegiatan ini akan terus berkesinambungan untuk melatih siswa mengembangkan potensi dalam berwirausaha, serta menjadikan siswa lebih mandiri.
“Harapan dari kegiatan ini, para siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka tentang uang, bagaimana menghitung uang, menghitung kembalian, dan juga bisa menghitung untung serta ruginya,” jelasnya. [ach]

Tags: