SD Khadijah Pandegiling Jadikan Urban Farming Sebagai Gaya Hidup

Guru, murid dan orang tua tampak sibuk menanam tanaman di lingkungan sekolah SD Khadijah Pandegiling, Sabtu (11/11) kemarin. [Humas SD Khadijah Pandegiling]

Surabaya, Bhirawa
Memperingati hari pahlawan tidak hanya identik dengan upacara bendera. Bercocok tanam di sekolah ternyata dapat pula menjadi kegiatan positif mengisi peringatan yang dilakukan setiap 10 Nopember di Kota Pahlawan. SD Khadijah Pandegiling Surabaya misalnya. Sekolah yang terletak di Jalan Pandegiling 217 ini melakukan Urban farming atau yang biasa dikenal dengan pertanian perkotaan.
Mulai dari guru, murid dan orang tua berjibaku membawa alatnya berupa cetok, cangkul dan linggis. Sebelum ditanami, pembersihan area sekolah didahulukan. Hal ini agar siap ditaman aneka tanaman. Mulai bibit cabai siap tanam sejumlah 1.200 dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malang.
“kami sangat gembira bisa terlibat dalam kegiatan kerja bakti tanam pohon di sekolah kami (SD Khadijah Pandegiling). Apalagi ditemani langsung putra putri kami. Semoga yang kami tanam bisa tumbuh subur, layaknya tumbuh kembang putra putri kami di sekolah dalam bimbingan bapak ibu guru” kata wali murid kelas dua, Mama Vio sapaan akrabnya, Sabtu (11/11) lalu.
Selain itu, ada juga bibit buah-buahan seperti matoa, mangga, srikaya, sirsak, sukun dan jambu air dari Dinas Pertanian Kota Surabaya. Ada juga sayuran seperti terong, tomat, dan aneka tanaman toga yg juga bantuan yang sebagian dari warga sekolah. Area yang sebelumnya tampak gersang itu disulap lebih hijau. “Bagian atas sekolah juga demikian. Aneka tanaman hias menempel rapi mengelilingi gedung sekolah,” terangnya.
Sementara, wali murid lainnya, Siti Anisah menuturkan bahwa kegiatan tanam pohon ini selain memperingati Hari Pahlawan juga memperingati Hari Pohon yang pada 21 Nopember mendatang. “Kegiatan ini untuk mengajak para warga sekolah agar secara kontekstual memaknai hari pahlawan,” katanya.
Siti yang juga Ketua Panitia tanam pohon ini mencontohkan, dengan kerja bakti peduli lingkungan hijau dan bisa menjaga kebersihan lingkungan juga termasuk dari nilai-nilai jiwa kepahlawanan. “Jadi, ini juga bermaksud untuk mensukseskan kegiatan urban farming,” tuturnya.
Para murid yang terlibat langsung juga terlihat antusias membantu orang tua dan para guru dalam kerja bakti tanam pohon. “kami jadi tahu cara menanam cabai, tomat, sayur, dan lain-lain. Kami juga bisa tahu nama-nama tumbuhan dan bentuknya. Alhamdulillah, kami sangat senang dengan kegiatan ini” kata Hilmi,murid kelas tiga ini. [geh]

Tags: