SD Kreatif Muhammadiyah 16 Sambut Siswa Baru dengan Penuh Keceriaan

Tujuh wali kelas, kelas I dengan mengenakan seragam sekolah menyambut dan menghibur para siswa baru yang menonton MOS secara Daring dari rumah. Tujuh pengajar ini menyanyikan lagu anak – anak yang ceria sambil menari. [trie diana]

Para Pengajar Berpakaian Seragam Sekolah dan Meletuskan Balon
Surabaya, Bhirawa
Tahun ajaran Baru 2020/2021 SD Muhammadiyah 16 Surabaya atau SD Kreatif dibuka Kepala Sekolah, Ustadz Maulana Muhammad ST secara virtual. Hal ini dilakukan karena masih dalam kondisi Pandemi Virus Corona atau Covid 19, sehingga pihak Dinas Pendidikan Kota Surabaya melarang sekolah menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka langsung yakni harus dengan online atau Daring.
Menurut Ustadz Maulana, Masa Orientasi Sekolah (MOS) tahun ini diinstruksikan Dinas Kependidikan Kota Surabaya secara Daring, maka per tanggal 13 Juli sudah dimulai tahun ajaran baru namun KBM belum diperbolehkan tatap muka secara langsung, tetapi KBM digelar secara Daring.
“Meski SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya sudah siap menggelar KBM dengan tatap muka secara langsung dengan protocol kesehatan, namun kami tetap mengikuti instruksi Dinas Kependidikan Kota Surabaya yang melarang sosialisasi pembelajaran tahun ajaran baru di sekolah,” jelas Ustadz.
Dalam menyambut siswa baru dalam MOS tahun 2020 ini, sejumlah guru beraksi dengan mengenakan seragam sekolah siswa SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya. Pemakaian seragam sekolah ini untuk mengenalkan dan lebih mengakrabkan antara para siswa dan para ustadz – ustadzah dengan cara lebih menyenangkan. Tujuh guru wali kelas mewakili jumlah tujuh kelas siswa kelas I, ada yang berpakaian batik khas SD Kreatif Muhammadiyah 16, ada yang berpakaian Pramuka, ada yang berpakaian olah raga bahkan ada yang berpakaian seragam Pencak Silat Khas Muhammadiyah yakni Tapak Suci.
Ustadz Maulana menjelaskan, konsep seperti ini dibuat agar bisa mendekatkan secara emosional dan secara fisik ustadz – ustadzah yang ada di sekolah, dan tentu saja bisa ditonton para siswa bersama para orang tuanya dari rumah. Karena biasanya kalau di sekolah para siswa itu disambut dengan balon dengan ceria, maka agar tidak mengurangi keceriaan itu semua. Agar keceriaan ini sampai kepada para siswa baru maka dibuat konsep agar menyenangkan para siswa, meski mereka melaksanakan MOS secara Daring dari rumah.
Sementara itu, untuk meminimalisir distorsi komunikasi dengan menggunakan Daring. Ustadz Maulana mengaku telah memberikan pelatihan – pelatihan penggunaan tehnologi digital kepada para pengajar. Sehingga para ustadz – ustadzah tidak asing lagi dalam penggunaan tehnologi digital baik menggunakan gadget maupun penggunaan perangkat computer dan laptop.
“Untuk menambah kompetensi para pengajar SD Kreatif Muhammadiyah 16, kami telah memberikan pelatihan – pelatihan penggunaan tehnologi digital, baik melalui HP maupun laptop. Kami juga telah memperkenalkan penggunaan berbagai fasilitas aplikasi yang tersedia, diantaranya penggunaan aplikasi Zoom. Dengan belajar secara digital maka diharapkan nantinya bisa menggunakan secara lancar,” jelas Ustadz Maulana.
Sedangkan bagi orang tua wali murid diberikan e-modul dan e-worksit. Dan modul serta worksit diberikan secara daring bagi wali murid yang memang tidak mempunyai permasalahan dengan penggunaan tehnologi secara Daring. Namun bagi orang tua yang kesulitan menggunakan tehnologi secara Daring bisa mengambil fisik e-modul dan e-worksit di sekolahan, tetapi pada saat datang di sekolah dilarang mengajak putra – putrinya ikut ke sekolah.
Mengambil tema MOS, Pendidikan Yang Menyenangkan Pada Anak, pembukaan MOS secara Daring, Senin (13/7) lalu diikuti sekitar 99% para siswa dan orang tuanya dengan menggunakan aplikasi Zoom. Setelah dibuka Ustadz Maulana sebagai Kepala Sekolah SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya, kemudian dilanjutkan tujuh guru yang juga sebagai wali kelas siswa kelas I untuk menyambut dan menghibur para siswa yang menonton di rumah, dengan menyanyikan berbagai lagu anak yang cerai sambil menari. Kemudian ditutup dengan meletuskan sejumlah balon yang digantung atas tempat bermain secara bersamaan. [fen]

Tags: