SD Muda Surabaya Membuat Senjata dari Pelepah Pohon Pisang

Kepala SD Muhammadiyah 2 Peneleh, Surabaya, Ustadzah Choirotur Rosyidah dan Ustadz Muhammad Agus Zaki Fanani mengajari siswa cara membuat senjata api laras panjang dari pelepah pohon pisang.n trie diana/bhirawa

Surabaya, Bhirawa
Sementara itu, SD Muhammadiyah 2 (SD Muda) Peneleh, Surabaya, menggelar peringatan Hari Pahlawan sekaligus peringatan Maulid Nabi karena momentnya berdekatan. Yakni peringatan Maulid Nabi jatuh pada 9 November sedangkan Hari Pahlawan pada 10 November, maka dua peringatan ini dikolaborasikan sehingga keduanya bisa mengena.
Menurut Kepala SD Muda, Ustadzah Choirotur Rosyidah, pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini para siswa diajak membuat senjata api laras panjang dari pelepah pohon pisang, sekaligus melestarikan permainan tradisional kepada anak – anak yang kini sudah mulai langkah.
”Pada moment peringatan Hari Pahlawan ini, kami mengajak dan mengajari para siswa untuk membuat permainan tradisional senjata api dari pelepah daun pisang. Meski jaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan Arek – arek Suroboyo berperang dengan bambu runcing. Tapi kami memberikan pembelajaran bahwa berperang dengan bambu runcing saja Bangsa Indonesia bisa menang, apalagi dengan senjata canggih. Hal itu bisa terjadi karena doa, semangat, ikhlas dalam berjuang,” jelas Ustadzah Rosy -sapaan akrab Kepala SD Muda.
Dalam peringatan Hari Pahlawan 2019 ini SD Muda menanamkan ketauladanan seorang pemimpin yang jujur, amanah, tabligh, fatonah. Seperti akhlaq Rosullulah Muhammad SAW. Menurut Ustadzah Rosy, karakter pemimpin yang jujur, amanah, tabliqh, dan fatonah, harus ditanamkan kepada para siswa sejak dini.
”Karakter ini harus ditanamkan dan dibangun sejak awal agar anak – anak bisa menerapkan ketika mereka belajar di sekolah yang lebih tinggi, misalnya di SMP. Bila pemikiran ini tertanam maka ketika SMP, misalnya menjadi Ketua OSIS mereka bisa mempraktekannya. Jadi tidak seperti pemimpin saat ini yang banyak dinilai orang tidak amanah,” tandas Ustadzah Rosy.
Dan, jelas Rosy, karakter para pahlawan sepertinya mencontoh sifat, karekter dan perilaku Nabi Muhammad. Sebab Rosulullah diturunkan di dunia ini memang untuk memperbaiki ahlaq semua manusia. Misalnya, Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman yang salah satunya istiqomah menjaga wudhu nya meski berjuang di tengah hutan.
Kedepannya, Ustadzah Rosy berharap, anak – anak bisa mengisi kemerdekaan dengan belajar yang tekun. Yang ikut berbagai macam ektrakurikuler juga harus berlatih serius. Sebab saat ini para siswa tidak perlu berperang tetapi harus mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang positif.
Dalam Peringatan Hari Pahlawan dan Maulid Nabi Muhammad ini. Selain diisi dengan pembuatan senjata dari pelepah pohon pisang. Juga ada Cerdas Cermat dengan pengetahuan tentang Nabi Muhammad, hafalan surat surat pendek. Dan Marked Day yakni digelar berbagai bazaar untuk menumbuhkan jiwa enteprenuer di kalangan siswa. [fen]

Tags: