SD Mudipat Surabaya Meraih Juara Umum di Olimpiade Robotika IRC 2020

Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz M Syaikhul Islam, Ustadz Endyk Setyawan dan Ustadzah Novita Utami berfoto bersama para siswa Ekstrakurikuler Robotika yang meraih Juara Umum dalam The 2nd International Robotic Competition (IRC) 2020. [sufendhi dimyati]

Surabaya, Bhirawa
Para siswa SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Pucang Surabaya kembali meraih juara umum Lomba Robotika. Dalam ajang The 2nd International Robotic Competition (IRC) 2020 yang diselenggarakan Rotary Club Persada bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Pemerintah Provinsi Jatim, Minggu (29/11) lalu.
Karena masih dalam pandemic Covid 19, sehingga Kompetisi Robotika bergengsi ini diselenggarakan secara Daring. Dan para siswa SD Mudipat yang hobi merakit Robot ini berhasil meraih lima medali emas, lima medali perak dan lima medali perunggu. Artinya semua katagori yakni Robot Trasporter, Robot Sumo, Robot Underwater, Robot Drone dan Robot My Solving semua medali emasnya diborong SD Mudipat, bahkan medali perak dan medali perunggu juga diborong semuanya.
Menurut Kepala SD Mudipat, Ustadz M Syaikhul Islam MHI, prestasi para siswa yang diraih di masa pandemic Covid 19 ini merupakan prestasi yang luar biasa. Apalagi di ajang IRC 2020 ini SD Mudipat Surabaya berhasil menyapu bersih semua juara, jadi dari lima katagori berhasil diraih juara I nya dan juara II, serta juara III nya.
“Alhamdulillah, para siswa memang luar biasa, baik untuk katagori Robot Transporter, Robot Sumo, Robot Underwater, Robot Drone dan Robot My Solving. Ini merupakan prestasi yang luar biasa dan kami menyiapkan ini semua memang tidak sederhana, apalagi di situasi pandemic Covid 19 ini. Dimana para siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tetapi pembinaan Ekstrakurikuler Robotika ini masih berjalan dengan baik. Dan hasilnya bisa bisa dirasakan. Bahwasannya dengan kerja keras dari semua tim, baik pihak sekolah, guru, siswa dan orang tua akan menghasilkan prestasi yag luar biasa dan membanggakan semua pihak,” jelas Ustadz Icool-sapaan akrab Kepala SD Mudipat Surabaya.
Ke depannya Ustadz Icool berharap, dengan prestasi luar biasa yang telah diraih para siswanya akan terus menjadi motivasi, baik secara institusi atau kelembagaan sekolah dan untuk para siswa semuanya, dan tentunya untuk Negara Indonesia. Sebab di masa mendatang Negara Indonesia membutuhkan anak – anak yang hebat seperti ini yang menguasai bidang IT (Informasi Tehnologi).
“Saya harapkan anak – anak ini ke depannya terus bisa berkiprah dalam bidang tehnologi seperti ini, dan bisa memberikan banyak hal yang baru. Sehingga bisa menjadi support dan kado yang terbaik bagi Negara Indonesia,” tandasnya.
Ketika ditanyakan, kedepannya bagaimana persiapan untuk lomba – lomba lainnya, baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Ustadz Icool menegaskan, InsyaAllah SD Mudipat terus berpartisipasi di setiap ada Kompetisi Robotika, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional, semacam ISRO dan Olimpiade Robotika yang digelar di Singapura, Malaysia dan beberapa Negara lainnya. SD Mudipat Surabaya selalu berpartisipasi dan meraih juara.
Sementara itu, Pembina Ekstrakurikuler Robotika, Ustadz Endik Setyawan ST menambahkan, lomba robotika saat masa pandemi Covid 19 dan saat belum ada pandemi memang ada perbedaan. Pada masa ada pandemic Covid 19 ini lomba yang digelar juga secara online yakni melalui Zoom Metting. Dimana pada saat pemrograman para siswa harus terus disorot oleh kamera, begitu juga robot dan laptopnya juga selalu disorot kamera.
Hal ini untuk dilihat kejujurannya, apakah yang melakukan pemrograman betul – betul para siswa atau bukan. Dan di dalam lomba, apakah para siswa bisa menerapkan pada saat waktu pemrograman dan hal ini diketahui oleh seluruh peserta dan juri, serta panitia. Sehingga Protokol Kesehatan tetap dijalankan pada saat lomba ini.
“Alhamdulillah para siswa bisa mencapai titik puncak yaitu bisa menjadi juara dalam Lomba Robotika ini. Meski harus bersaing dengan sekolah lain, seperti SD Islam Al Falah atau SD Muhammadiyah lainnya. Alhamdulillah para siswa bisa meraih yang terbaik,” tandas Ustadz Endik.
Salah satu siswa, Octavian Dwiki Sucahyo menjelaskan, hasil evaluasi setelah mengikuti lomba ini harus lebih cermat dalam mengatasi kendala – kendala pada saat lomba sudah berlangsung. Diantaranya, pada saat ada yang error atau ada kerusakan di sensornya. ”Kami harus bisa lebih cermat dan lebih cepat dalam mengatasi kendala yang ada ketika lomba sudah berlangsung. Misalnya, ada yang error atau ada sensor yang rusak maka kami harus bisa lebih cepat lagi dalam mengatasinya,” kata Octavian. [fen]

Tags: