SD Muhammadiyah 15 Surabaya Berikan Imunisasi DT dan TD

Siswa kelas I Butterfly, Zahfran Fahri Masidah yang juga putri Kepala SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Ustadz Mationo, dengan diantarkan ibundanya menjalani imunisasi Difteri Tetanus. [trie diana]

Upaya Menjaga Kesehatan Tubuh Siswa Jelang Digelar PTM
Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 15 (SD Limas) Mastrip Surabaya, Rabu (25/11) kemarin kembali menggelar BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) tahap II. SD Limas Surabaya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Surabaya dan Puskesmas Wiyung, Surabaya memberikan imunisasi DT (Difteri Tetanus) kepada siswa kelas I dan TD (Tetanus Difteri) untuk siswa kelas II dan kelas V.
Menurut Kepala SD Limas Surabaya, Ustadz Mationo MA, BIAS secara umum merupakan Program Pemerintah yang telah dilakukan kerjasama antara Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pihak sekolah secara rutin setiap tahun. Tujuan BIAS memang untuk menjaga imunitas tubuh para siswa dalam rangka pembelajaran, agar tubuh siswa kebal terhadap berbagai macam penyakit. Terkhusus dalam masa pandemic Covid 19 ini maka imunisasi semakin digecarkan oleh pemerintah.
“Imunisasi pada masa pandemi Covid 19 ini semakin digencarkan pemerintah. Karena kalau imunitas tubuh semakin kuat maka dengan daya tahan tubuh semakin meningkat. Apalagi pemerintah berharap pada masa pandemic Covid 19 ini pembelajaran melalui Daring (Dalam Jaringan) terus dilakukan dan menuju pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya digelar pada Bulan Januari 2021 mendatang,” jelas Ustadz Mationo MA.
Ustadz Mationo menjelaskan, bila kondisi pandemic Covid 19 sudah semakin turun atau pada zone hijau, maka rencana PTM tetap dilanjutkan pada Bulan Januari 2021 mendatang. Maka BIAS periode II ini imunisasi DT diberikan kepada siswa kelas I dan imunisasi TD diberikan kepada siswa kelas II dan kelas V. Dan SD Limas Surabaya sangat mendukung rencana PTM, karena para orang tua wali murid sudah capai mendampingi anaknya pada saat Daring di rumah.
Sebab orang tua tidak mempunyai latar belakang sebagai pendidik atau guru, sehingga kuwalahan saat memberikan pendampingan Daring. Demikian juga para guru agak menyita perhatian ketika membuat materi Daring meskipun memanfaatkan tehnologi informasi. Tetapi pembelajaran model Daring ini tidak maksimal bila dibandingkan dengan PTM.
“Semoga Program BIAS ini semakin sukses dan lancar, dan tujuan pemerintah, sekolah dan para orang tua wali murid, dalam rencana menggelar PTM yang rencananya digelar Bulan Januari 2021 juga sukses dan lancar pula,” harap Ustadz Mationo.
Sementara itu, terkait persiapan PTM di SD Limas Surabaya, Ustadz Mationo menjelaskan, berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Surabaya, guru dan karyawan bisa masuk sejak Senin (23/11) lalu. Diharapkan para guru segera menyiapkan sarana dan prasarana, Protokol Kesehatan (Prokes), serta persiapannya lainnya. Diantaranya ruang kelas yang sudah lama tidak digunakan maka bisa dipastikan kotor sehingga harus dibersihkan. Maka para guru dan karyawan SD Limas sejak Senin (23/11) lalu telah bekerja bakti membersihkan seluruh ruang kelas, melakukan penataan bangku dengan memberi jarak dan melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh ruang kelas.
Bahkan, tambah Ustadz Mationo, SD Limas telah di visitasi Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Muhammadiyah Command Centre (MCC) Covid 19, untuk melihat kesiapan dalam menghadapi PTM. Memang PTM syaratnya harus sudah zone hijau, ada izin dari pemerintah kota, ada izin dari para wali murid.
“Secara umum para orang tua siswa mendukung digelar PTM, dan SD Limas Surabaya siap menggelar PTM. Memang PTM sudah seharus digelar bila sudah zone hijau, karena di semester I ini siswa kelas I belum pernah masuk sama sekali, sehingga tidak tahu ruang kelasnya dan tidak tahu siapa wali kelas dan gurunya. Sedangkan untuk siswa kelas VI harus mempersiapka ujian,” tandasnya.
Ustadz Mationo menegaskan, bila semua izin sudah diberikan maka PTM sudah boleh digelar. Bahkan semua guru dan karyawan SD Limas Surabaya yang berjumlah sekitar 70 orang telah mengikuti Test Swab dan hasilnya negatif semua, dan kesehatan para guru harus dijaga secara berkesinambungan hingga PTM bisa digelar Bulan Januari mendatang. [fen]

Tags: