SD Muhammadiyah 16 Surabaya Gelar Ready to be An Expert


Ustadz Agus Mulyono Memberikan Penilaian terhadap karya siswa berupa minuman.

Ajang Mempresentasikan Tugas Akhir Siswa Kelas V di Semester I
Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 16 Baratajaya, Surabaya, mulai Hari Senin (22/11) kemarin hingga Jumat (26/11) mendatang menggelar Ready to be An Expert atau Selalu Berusaha untuk Lebih Baik, yaitu ajang mempresentasikan tugas akhir para siswa kelas V setelah membuat produk inovasi dan merekamnya dalam bentuk video tutorial dihadapan para ustadz dan ustadzah penguji.
Menurut Pendamping Science dan Technology, Ustadzah Putri Wulandari Ningsih SPd, Ready to be An Expert ini merupakan unjuk produk karya siswa, dimana para siswa kelas V sejak Bulan Oktober lalu diberi tugas membuat tugas akhir semester I, berupa projeck membuat produk apa saja dengan empat tema. Jadi para siswa harus melalui proses seperti menyusun skripsi yakni mulai mengajukan judul. Bila judul disetujui dilanjutkan membuat proposal. Setelah proposal disetujui dilanjutkan dengan proses pembuatan produk sesuai dengan minat dan bakatnya masing – masing. Dan prosesnya harus didokumentasikan dalam bentuk video untuk dipresentasikan dihadapan penguji secara bergiliran.
Ustadzah Putri menjelaskan, dalam proses pemilihan judul hingga membuat produk, para siswa diberikan pendampingan dua kali dalam selama sepekan. Namun karena masih dalam masa pandemi Covid 19 maka pendampingannya diberikan melalui zoom. Dan Tatap Muka baru diberikan pada saat para siswa mempresentasikan proses pembuatan produknya dan video rekamannya dihadapan para ustadz dan ustadzah untuk dinilai.
“Dalam persiapan mengerjakan tugas akhir ini para siswa kelas V diberikan pilihan sebanyak empat tema untuk dipilih sesuai dengan minat dan bakatnya. Keempat tema itu, pertama, Environment atau tentang lingkungan. Kedua, Nutrisi. Ketiga, Art and Creativity (seni dan kreativitas) dan Keempat, Science and Technology,” jelas Ustadzah Putri.
Ustadzah Putri memaparkan, terkait tema environment diantaranya, salah satu siswa membuat box pendingin makanan ramah lingkungan yakni tidak menggunakan listrik. Untuk tema Nutrisi, para siswa membuat makanan atau minuman dari bahan – bahan berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Disini salah satu siswa ada yang membuat donat dari bahan edaname yakni kacang kedelai dari Negara Jepang dan membuat donat dari bahan Cangkang Telur Ayam.
Sedangkan tema art and creativity, salah siswa membuat lukisan lambang Kota Surabaya dari bahan Cakang Telur Ayam. Sementara tema science, diantaranya ada siswa memanfaatkan buah – buahan dan sayuran untuk membuat disinfektan, dan technology dengan memanfaatkan energi gerak untuk menyalahkan lampu atau pembangkit listrik tenaga angin.
Usai mengerjakan tugas akhir ini, kata Ustadzah Putri, para siswa diharapkan bisa menulis dalam bentuk pembuatan proposal. Juga berani mempresentasikan dan menyampaikan hasil karyanya. Dan Tugas Akhir ini dilakukan sebagai wujud dari penerapan pendidikan kharakter dengan berbagai ketrampilan dasar untuk mengembangkan ketrampilan para siswa sesuai dengan minat dan bakatnya masing – masing.
Sementara itu, salah satu siswa kelas V Ibn Hayyan, Marisa, yang membuat Docang (Donat Cangkang Telur) menjelaskan, ide membuat donat dari cangkang telur ayam setelah di rumahnya banyak cangkang telur ayam yang terbuang percuma. Ternyata cangkang telur bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih berguna dari pada dibuang.
“Ayah saya kan pengusaha telur ayam. Di rumah banyak cangkang telur ayam yang tak banyak dimanfaatkan. Maka saya mempunyai ide untuk memanfaatkan cangkang telur ayam itu menjadi sesuatu yang lebih berguna yakni donat dari bahan cangkang telur,” kata Marisa-saat ditemui disela – sela menunggu giliran presentasi.
Marisa menjelaskan, awalnya cangkang telur ayam itu dicuci hingga bersih, kemudian ditumbuk atau diblender sampai lembut dan diayak hingga menjadi tepung cangkang telur. Setelah menjadi tepung cangkang telur kemudian dicampur dengan beberapa adonan lainnya untuk membuat donat diantaranya, telur ayam, tepung terigu, susu, air, gula, garam dan bahan pewangi, serta pengembang kue. Bahan – bahan itu dicampur secara bertahap hingga semua bercampur dan menjadi adonan donat, kemudian dicetak dan ditunggu sampai mengembang, terakhir digoreng.
“Setelah digoreng dan didinginkan, baru kemudian diberi berbagai varian rasa. Saya memberikan empat varian rasa yakni rasa coklat, blueberry, mocha dan strawberry. Saya membuat donat dari cangkang telur ayam ini karena saya sendiri juga senang makan donat,” kata Marisa. [fen]

Tags: