SD Muhammadiyah 16 Surabaya Menggelar Entreprenuer Week

H Sadono Parno, Ketua Dewan Pimpinan Ranting LVRI Kecamatan Gubeng, Surabaya disuapi salah satu siswa SD Muhammadiyah 16 Surabaya, usai upacara peringatan Hari Pahlawan.

Kemeriahan Peringatan Hari Pahlawan di Sekolah Muhammadiyah
Surabaya, Bhirawa
Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November diperingati sangat meriah di sekolah – sekolah Muhammadiyah. Di SD Muhammadiyah 16 Baratajaya, Surabaya peringatan Hari Pahlawan 2019 dikemas dengan Entreprenuer Week dengan tema Saudagar yang Patriot.
Para siswa belajar menjadi pengusaha dengan menggelar bazaar di halaman sekolah yang terletak di Jl Baratajaya I nomor 11 ini. Sedangkan pembelinya sesama teman, para ustadz – ustadzah, para wali murid hingga warga masyarakat.
Menurut Humas SD Muhammadiyah 16, Ustadz Mohammad Agus Mulyadi, enteprenuer week yang digelar pada Bulan November dan bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan ini sekaligus untuk menanamkan semangat Patriotisme kepada para siswa, semoga kelak para siswa ini bila menjadi saudagar atau pengusaha bisa menjadi saudagar yang jujur dan amanah. Dan bukan sebaliknya menjadi saudagar atau pengusaha khianat yakni justru menjual aset negara kepada pihak asing.
“Semoga pembelajaran ini bermanfaat bagi para siswa hingga kelak mereka dewasa, sehingga bila mereka menjadi saudagar benar – benar bisa menjadi saudagar seperti saat ini yang bisa amanah dan jujur. Bukan sebaliknya seperti kebanyakan pengusaha saat ini yang khianat karena banyak menjual aset Negara,” papar Ustadz Agus.
Dengan menggelar enteprenuer week banyak hal yang bisa dipelajar para siswa ketika menggelar bazaar yang berlangsung sejak Senin (4/11) lalu hingga Kamis (7/11) kemarin di halaman sekolah, dan berlangsung pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Diantaranya, para siswa bisa belajar komunikasi dengan orang lain ketika menawarkan barang dagangannya atau jasanya, bisa belajar negoisasi ketika tawar – menawar, belajar berhitung ketika transaksi, belajar menghargai orang lain dan dagangan orang lain. Yang menarik bisa belajar menjadi financial planner.
“Dengan belajar menjadi financial planner, sehingga para siswa bisa mengerti cara mengatur keuangan yakni menghitung untung dan rugi, misalnya dengan modal sekian ternyata dapat uang sekian, dari sini mereka bisa menghitung hari itu hasilnya untung atau rugi,” jelas Ustadz Agus.
Ustadz Agus berharap, kedepannya semoga acara enteprenuer week yang digelar pihak sekolah bisa memberikan kesan positif bagi para siswa dan orang tua. Sehingga orang tua siap mensuport pihak sekolah sehingga bisa terjalin sinergi dan bisa menghasilkan output pendidikan yang berkarakter bagi siswa.
Uniknya, untuk seluruh siswa kelas VI ditugas sebagai EO (Event Organizer, red) secara bergantian. Dan siswa kelas VI ini yang mengurusi seluruhnya, mulai mengatur proses jual beli, penataan stand hingga membuat roundown acara. Sementara ustadz dan ustadzah hanya mengarahkan siswa per kelas yang dikoordinir Wakasek Kesiswaan, Ustadz Taufiq Ibrahim.
Yang berbeda dari enteprenuer week yang puncaknya digelar pada Hari Kamis (7/11) kemarin. Hadirnya lima orang veteran yang diketuai H Sadono Parno, H Soekarno, Soekri, Kisman dan Soepanto yang tergabung dalam Ketua Dewan Pimpinan Ranting LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) Kecamatan Gubeng turut hadir dalam upacara peringatan Hari Pahlawan. H Sadono bertindak sebagai inspektur upacara dan memberikan wejangan dan bercerita seputar masa – masa perjuangan Bangsa Indonesia ketika melawan penjajah.
“Semoga hadirnya para veteran yang diketuai Pak Sadono bisa menginspirasi para siswa, dan bisa mewarisi semangat juang para bapak – bapak veteran itu seperti jaman perang dahulu. Sehingga cerita perang kemerdekaan itu juga membekas dalam diri para siswa dan bisa mewarisi jiwa patriotisme bapak – bapak veteran itu,” tegasnya Ustadz Agus.

SD Muda Surabaya Membuat Senjata dari Pelepah Pohon Pisang
Sementara itu, SD Muhammadiyah 2 (SD Muda) Peneleh, Surabaya, menggelar peringatan Hari Pahlawan sekaligus peringatan Maulid Nabi karena momentnya berdekatan. Yakni peringatan Maulid Nabi jatuh pada 9 November sedangkan Hari Pahlawan pada 10 November, maka dua peringatan ini dikolaborasikan sehingga keduanya bisa mengena.
Menurut Kepala SD Muda, Ustadzah Choirotur Rosyidah, pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini para siswa diajak membuat senjata api laras panjang dari pelepah pohon pisang, sekaligus melestarikan permainan tradisional kepada anak – anak yang kini sudah mulai langkah.
“Pada moment peringatan Hari Pahlawan ini, kami mengajak dan mengajari para siswa untuk membuat permainan tradisional senjata api dari pelepah daun pisang. Meski jaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan Arek – arek Suroboyo berperang dengan bambu runcing. Tapi kami memberikan pembelajaran bahwa berperang dengan bambu runcing saja Bangsa Indonesia bisa menang, apalagi dengan senjata canggih. Hal itu bisa terjadi karena doa, semangat, ikhlas dalam berjuang,” jelas Ustadzah Rosy -sapaan akrab Kepala SD Muda.
Dalam peringatan Hari Pahlawan 2019 ini SD Muda menanamkan ketauladanan seorang pemimpin yang jujur, amanah, tabligh, fatonah. Seperti akhlaq Rosullulah Muhammad SAW. Menurut Ustadzah Rosy, karakter pemimpin yang jujur, amanah, tabliqh, dan fatonah, harus ditanamkan kepada para siswa sejak dini.
“Karakter ini harus ditanamkan dan dibangun sejak awal agar anak – anak bisa menerapkan ketika mereka belajar di sekolah yang lebih tinggi, misalnya di SMP. Bila pemikiran ini tertanam maka ketika SMP, misalnya menjadi Ketua OSIS mereka bisa mempraktekannya. Jadi tidak seperti pemimpin saat ini yang banyak dinilai orang tidak amanah,” tandas Ustadzah Rosy.
Dan, jelas Rosy, karakter para pahlawan sepertinya mencontoh sifat, karekter dan perilaku Nabi Muhammad. Sebab Rosulullah diturunkan di dunia ini memang untuk memperbaiki ahlaq semua manusia. Misalnya, Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman yang salah satunya istiqomah menjaga wudhu nya meski berjuang di tengah hutan.
Kedepannya, Ustadzah Rosy berharap, anak – anak bisa mengisi kemerdekaan dengan belajar yang tekun. Yang ikut berbagai macam ektrakurikuler juga harus berlatih serius. Sebab saat ini para siswa tidak perlu berperang tetapi harus mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang positif.
Dalam Peringatan Hari Pahlawan dan Maulid Nabi Muhammad ini. Selain diisi dengan pembuatan senjata dari pelepah pohon pisang. Juga ada Cerdas Cermat dengan pengetahuan tentang Nabi Muhammad, hafalan surat surat pendek. Dan Marked Day yakni digelar berbagai bazaar untuk menumbuhkan jiwa enteprenuer di kalangan siswa. [fen]

Tags: