SD Muhammadiyah 24 Surabaya Gelar SEKAR VI di Royal Plaza

Pasangan Ibu dan anak peserta Fashion Show dari KB RA Perwanida berlenggak – lenggok di atas karpet merah dalam lomba Fashion Show SEKAR VI yang digelar SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya. [sufendhi dimyati]

Diharapkan Menjadi Wadah Menyalurkan Minat dan Bakat Anak Usia TK
Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 24 Ketintang, Surabaya, Sabtu (1/10) lalu, menggelar Semarak Kreasi Anak Berkarakter (SEKAR) VI di Royal Plaza Surabaya. SEKAR digelar untuk mewadahi minat dan bakat para siswa agar bisa menyalurkan bakatnya sejak usia dini. Serta menjadi media pelatihan bagi para guru TK.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ustadzah Norma Setyaningrum SPd MPd, SEKAR merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan tahun ini merupakan tahun keenam digelar sehingga disebut SEKAR VI. Untuk tahun ini bisa digelar secara offline setelah sebelumnya selama dua tahun harus digelar secara online karena pandemi Covid 19.
Ustadzah Norma menjelaskan, SEKAR digelar sebagai bentuk kepedulian untuk menumbuhkan minat, bakat dan potensi anak – anak usia 4, 5 hingga 6 tahun yang membutuhkan wadah untuk mengekspresikan dirinya dalam meningkatkan kemampuannya, maka digelar berbagai lomba untuk anak usia TK ini. Pada SEKAR VI ada enam lomba untuk para siswa.Sekaligus bentuk kepedulian pada para guru TK di Kota Surabaya dengan memberikan pelatihan Berkisah oleh narasumber dari Persatuan Pengisah Muslim Indonesia (PPMI), Ummu Khoiriyah Sholihah MPd atau biasa disapa Kak Icha dan Boneka Alya.
“Kalau pada tahun lalu, SD Muhammadiyah 24 Surabaya menggelar pembelajaran membuat video pembelajaran untuk para guru TK se Surabaya karena momentnya dalam kondisi Pandemi Covid 19. Tetapi pada tahun 2022 ini kami menggelar pelatihan berkisah untuk para guru karena berkisah ini merupakan salah satu metode untuk menanamkan nilai – nilai karakter kepada para anak – anak. Para guru juga antusias mengikuti pelatihan berkisah dan mengikuti Lomba untuk aplikasinya. Sedangkan untuk para siswa ada lomba tahfidz Quran surat – surat pendek, lomba baca puisi, lomba menyanyi, lomba mewarnai dan lomba fashion show anak – anak Bersama orang tuanya,” jelas Ustadzah Norma.
Tujuannya, selain sebagai wadah mengasah minat bakat anak – anak usia TK dan meningkatkan kompetensi guru – guru TK. SD Muhammadiyah 24 Surabaya juga ingin memperkenalkan profil sekolah dan Program – program sekolah kepada para orang tua wali murid dan pada warga masyarakat Kota Surabaya secara umum. Sehingga para orang tua mempunyai banyak pilihan ketika akan mencarikan sekolah untuk anak – anaknya. Selain itu, pada event SEKAR ini juga ditampilkan beberapa ekstrakurikuler yang ada di SD Muhammadiyah 24 Surabaya, diantaranya Pencak Silat Tapak Suci. Serta penampilan para siswa yang sekolahnya merupakan TK binaan SD Muhammadiyah 24 Surabaya.
SEKAR digelar untuk mewadahi para siswa TK di Kota Surabaya, dan sekitar 200 peserta mengikuti berbagai macam lomba yanag digelar. Dan lomba mewarnai menjadi lomba yang paling banyak diminati para siswa TK, sebab mewarnai ini merupakan sarana untuk melatih motorik halus anak – anak. Dan semua lomba yang digelar ini bukan asal lomba tetapi memang lomba – lomba ini untuk mengembangkan kemampuan anak – anak dan harus dikuasai di usia anak TK.
“Seperti lomba tahfidz Quran ini untuk menanamkan pada anak – anak cinta pada Alquran dengan senang mempelajarinya, menghafalkan dan mengamalkan, lomba baca puisi karena moment di Bulan Oktober ini ada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sehingga lomba baca puisi, puisinya tentang Rosulullah maka anak – anak harus literasi membaca sejarah Nabi Muhammad. Fashion Show tentang Batik sehingga anak – anak dan orang tua peserta Fashion Show mengenakan busana batik karena pada Bulan Oktober ini memperingati Hari Batik Nasional. Jadi pada awal Bulan Oktober ini SEKAR digelar dengan rangkaian yang bertemakan Maulid Nabi, literasi dan Hari Batik,” paparnya.
Ustadzah Norma menegaskan, tujuan memberikan pelatihan berkisah kepada para guru, sebab dengan berkisah salah satu cara yang paling efektif untuk menanamkan nilai – nilai karakter pada anak – anak dan kini sudah mulai jarang dilakukan. Saat ini anak – anak lebih senang melihat youtube tanpa ada nilai yang didapatkan, tetapi dengan berkisah ini bisa mengasah imajinasi anak – anak dengan mendengarkan kisah, membaca buku. Sebab berkisah ada beberapa metode, diantaranya ada yang anak itu hanya mendengarkan saja, ada yang bacakan sebuah buku, sehingga anak – anak terbiasa membaca buku.
“Diharapkan anak – anak bisa meneladani, menanamkan karakter melalui kisah – kisah yang diberikan dan untuk Umat Muslim yang bisa diteladani adalah kisah – kisah para sahabat nabi, atau tokoh imajinasi yang memang sengaja dibuat untuk menanamkan nilai – nilai Islami sehingga anak – anak akan semakin senang, dan tanpa disadari mereka akan meniru karakter – karakter baik itu,” tandas Ustadzah Norma.
Selain itu, SEKAR ini menjadi media untuk mengakrabkan anak – anak dan orang tua, agar bisa saling bekerja sama dan pada event SEKAR ini, bisa memberikan pengalaman paling bermakna bagi anak – anak dengan didampingi orang tuanya. Sebab orang tua dan anak bisa mengikuti berbagai kompetisi atau lomba bersama dengan orang tuanya. [fen.hel]

Tags: