SD Wajib Prioritaskan Warga Sekitar

Jpeg

Jpeg

Kota Malang, Bhirawa
Sekolah Dasar (SD) diwajibkan untuk memprioritaskan masyarakat sekitar. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Walikota Malang HM. Anton saat mengukuhkan 18 guru yang diberikan tugas tambahan sebagai kepala sekolah di aula Dinas Pendidikan Kota Malang, Selasa (3/5) kemarin.
Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton itu lebih jauh menekankan, SD tidak boleh memberikan label eksekutif atau unggulan sehingga yang boleh masuk hanya masyarakat tertentu saja.
“Semua siswa dari anak-anak harus ditampung, saya tidak mau lagi mendengarkan masyarakat sekitar tidak bisa sekolah di SD, lantaran tidak lolos seleksi. Semua harus ditampung,” tutur Abah Anton.
Pihaknya lantas menambahkan, yang harus menjadi unggulan adalah siswanya, bukan hanya lembaganya. Sebab siswa yang unggul akan menjadi generasi yang berkualitas.
Abah menambahkan siswa bersekolah di sekolah yang lebih dekat dengan rumahnya, secara tidak langsung akan mengurangi beban orang tua. Karena tidak lagi membutuhkan taransportasi.
“Kita ini harus berpikir praktis untuk menolong masyarakat kecil. Saat ini sekolah sudah kita gratiskan, tapi jika membiarkan masyarakat menyekolahkan anaknya jauh dari rumah, mereka masih terbebani transportasi,” imbuhnya.
Pemerintah Kota Malang akan terus mengalokasikan anggaran untuk pendidikan agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak, seperti pemberian seragam pada siswa.
Abah Anton juga menyampaikan bahwa tenaga pendidikan mempunyai peranan, yang setrategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan dan karakter peserta didik. Oleh karena itu, tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu.
Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting; dalam hal ini adalah kepala sekolah.
“Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Dengan kata lain, ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah,” tukas Abah Anton.
Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang dilakukan dan diharapkan, maka perlu dipersiapkan kepala sekolah yang profesional yang mau dan mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Pada kesempatan tersebut, Abah Anton juga menghimbau agar para kepala sekolah mengajak orang tua wali murid untuk tidak menyalakan televisi di jam-jam antara waktu sholat maghrib hingga sholat isya. Hal tersebut bertujuan agar anak-anak dapat mengisi waktunya untuk hal yang positif seperti belajar dan beribadah.  [mut]

Rate this article!
Tags: