SDIT Nurul Anshar Situbondo, Cetak Siswa Beraklakul Karimah

Siswa berprestasi SDIT Nurul Anshar Panji Situbondo mendapatkan bantuan dana dari Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK RI, Prof Dr HR Agus Sartono MBA Kamis (20/9). [sawawi]

Rutin Menjadi Langganan Juara OSN Tingkat Nasional
Situbondo, Bhirawa
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Anshar, yang beralamat di Jalan Ijen Nomor 1 Situbondo, merupakan salah satu SD swasta yang berada di bawah naungan pendidikan Al-Ma’arif NU Cabang Situbondo yang dikenal memiliki segudang prestasi. Baik itu prestasi dibidang akademik maupun non akademik ditingkat Kabupaten maupun Provinsi serta ditingkat nasional. Yang terbaru, SDIT Nurul Anshar mampu membawa pulang juara pada ajang lomba OSN (olimpiade Sains Nasional) mata pelajaran matematika tingkat nasional.
Kepala Sekolah (Kasek) SD Islam Terpadu Nurul Anshar Situbondo, Sudibyo S.Pd, M.Pd, mengatakan, selalu berkomitmen untuk menjadikan lembaga pendidikan yang ia pimpin mampu mencetak siswa berkahlakul karimah. Selain itu, kata pria yang akrab disapa Yoyok itu, berkomitmen untuk terus meraih prestasi yang lebih mentereng pada masa mendatang. “Adanya kunjungan Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama, Prof HR Agus Sartono ke SDIT Nurul Anshar ini membuktikan kami memiliki sistem pendidikan yang unggul,” ujar Yoyok usai acara kunker kemarin.
Masih kata Yoyok, SDIT Nurul Anshar selain dikenal sebagai sekolah langganan juara matematika IPA dan Sains juga mampu meraih juara berbagai event OSN (olimpiade sains nasional) di tingkat Provinsi Jatim dan Kabupaten Situbondo. Yoyok menambahkan agar siswa semakin betah mengikuti model pembelajaran SDIT Nurul Anshar ia mensiasati dengan mengadakan kegiatan hafids dan tahsinul quran serta panggung anak sholeh. “Ini sebagai sarana untuk menyalurkan semua minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa. Mereka bisa menunjukkan bakat menyanyi, menari dan mengaji,” sebut Yoyok.
Sementara itu Ketua Yayasan Nurul Anshar Panji, Imam Ashari menambahkan, kedepan pihaknya bersama semua keluarga besar SDIT Nurul Anshar berkomitmen untuk mencetak siswa berkarakter, siswa yang berprestasi serta siswa yang akhlakul karimah dan memiliki prilaku yang positif. Agar itu terwujud dengan baik, aku Ashari, salah satunya Yayasan harus mensejahterakan semua tenaga pendidik yang diambilkan dari dana infak dan BOS. “Selebihnya kami membangun fasilitas sekolah sehingga kedepan yayasan sekolah ini memiliki sarana dan prasarana yang lengkap,” tegas Imam Ashari.
Masih kata Imam Ashari, pihaknya juga memiliki rencana kedepan untuk mengembangkan sekolah SDIT Nurul Anshar menjadi sekolah yang maju di Situbondo. Meski dihadapkan kepada minimnya sarana lahan, kupas Imam Ashari, pihaknya optimis dalam waktu dekat akan dapat merealisasikan pembangunan sekolah jenjang SMP dan SMA. “Kami sejak dulu ingin mengembangkan disini sebuah SMP sampai SMA. Meski lahan yang ada kurang, kami optimis hal itu bukan suatu hambatan,” pungkas Imam Ashari.

Terapkan Psychotest dan Sidik Jari, Dukung Program Kader Syura
Program yang dicanangkan Sudibyo atau biasa dipanggil Yoyok tidak main-main untuk mencetak siswa yang berkualitas di SDIT Nurul Anshar Situbondo. Selain mengukir segudang prestasi akademik, Yoyok juga menerapkan program sidik jari dan psycotest saat memasuki masa pendaftaran sekolah bagi siswa baru. Program ini diakui Yoyok sebagai satu satunya SD di Kota Situbondo yang menerapkan seleksi dengan psycotes dan sidik jari.
Menurut Yoyok, program ini direalisasikan selain untuk memudahkan seleksi siswa baru juga untuk memilah prestasi yang dimiliki setiap siswa baru. Dengan langkah ini, tuturnya, siswa baru memiliki kesesuaian dengan karakter dan kemampuan yang dimiliki. Lebih jauh Yoyok mengakui, pencapaian berbagai prestasi unggulan berhasil diraih karena didukung oleh sistem pembelajaran yang paripurna. Misalnya, sebut dia, setiap pagi semua siswa menerima tauziah. “Diharapkan dengan program ini siswa akan memiliki prestasi ilmu agama dan prestasi ilmu umum,” terang Yoyok.
Yoyok juga mengapresiasi adanya kunjungan Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK RI, Prof Dr HR Agus Sartono MBA di SDIT Nurul Anshar Situbondo kemarin. Dengan adanya kunker tersebut, SDIT Nurul Anshar juga mendapatkan bantuan pendidikan berupa tas, buku serta bantuan sarana sekolah. “Kami sangat berterimakasih karena 100 siswa miskin berprestasi yang menimba ilmu di SDIT Nurul Anshar mendapatkan bantuan dana dari Kemenko PMK RI,” ujar Yoyok serya mengaku lembaganya kini menerima siswa baru dengan mengikuti sistem kuota dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dipendikbud) Kabupaten Situbondo.
Disisi lain, Agus Sartono mendukung sistem pendidikan yang dijalankan Yayasan Nurul Anshar Situbondo yang sukses mencetak siswa berkarakter dan unggul dalam sisi religius anak. Namun demikian Agus berharap di Situbondo bakal muncul hafidz-hafids (penghafal alquran) ternama dimasa mendatang. Agus lalu mencontohkan lembaganya yang sudah sukses mewujudkan program kader syura (hafidz alquran) 1000 anak se-Indonesia. “Saya berjanji akan melibatkan anak didik yang ada di Situbondo untuk masuk dalam program kader Syura (penghafal alquran),” terang Agus.
Selama ini, ujar Agus, ia hanya melibatkan lembaga amil zakat dalam mencetak calon pemimpin dari kalangan pesantren untuk masuk dalam program kader Syura. Dengan program ini, Agus meyakini dalam 40 tahun mendatang akan tercetak seorang pemimpin yang bagus dan agamis.
“Saya sudah menyiapkan dari sekarang untuk mencetak 1000 penghafal alquran. Mereka sebagian sudah dikuliahkan secara gratis di berbagai PTN terkenal tanah air. Salah satu penghafal alquran diantaranya berasal dari Jember yang meraih IP 4. Dia kuliah pada jurusan kedokteran di UGM Jogjakarta. Ini sangat luar biasa. Saya yakin Situbondo juga bisa,” ucap Agus. [awi]

Tags: