SDMudipat IFI Kerjasama Pertukaran Budaya dan Pendidikan

Setelah melihat atlet panah SD Muhammadiyah 4 Surabaya, berhasil memanah balon. Director of Institut Francais en Indonesie (IFI) di Surabaya, Mr Benoit Bavouset mencoba memanah balon yang ditempelkan di target panah, di lapangan sekolah. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang, Surabaya, Rabu (12/3) kemarin mendapat kunjungan Director of Institut Francais en Indonesie (IFI) di Surabaya, Pak Benoit Bavouset. Kunjungan Pak Beno ini dalam rangka pertukaran budaya atau cross culture antara Indonesia dengan Perancis.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Ustadz M Syaikhul Islam, SD Mudipat mendapat Kunjungan Pak Beno, dari Konjen Perancis di Surabaya yang juga pimpinan dari IFI yakni Lembaga Pendidikan Non Formal di bawa Kedutaan Perancis. Kunjungan ini untuk menjalin silaturahim dengan Pimpinan Sekolah dan para siswa.
Namun, kata Ustadz Icool–sapaan akrab Kepala SD Mudipat, Kunjungan Pak Beno-panggilan akrab Pak Benoit Bavouset, yang didampingi penterjemah Rosa Karenina di SD Mudipat tidak hanya silaturahim saja, tetapi juga ada pertukaran budaya antara Negara Indonesia dalam hal ini SD Mudipat dengan Negara Perancis. Tentang Budaya di Perancis seperti apa, sistem pendidikannya seperti apa, keseniannya seperti apa.
“Pak Beno akan sharing tentang Budaya Negara Perancis, sistim pendidikan di Negara Perancis seperti apa, dan keseniannya bagaimana. Nah, hal itu dijelaskan Pak Beno kepada para ustadz – ustadzah dan kepada para siswa SD Mudipat,” jelas Ustadz Icool.
Sementara itu, para siswa SD Mudipat akan berbagi informasi tentang Negara Indonesia. Diantaranya para siswa mendemonstrasikan memanah balon yang ditempelkan di obyek target panahan oleh atlet Panahan yakni Airel kelas IV yang Juara I Compound dalam Surabaya Achery Competition Stage I 2020 yang digelar Pengcab Perpani Kota Surabaya, juga ada welcome dance tari remo oleh Naomi Alycia bersama enam temannya. Dan aktraksi Pencak Silat Tapak Suci oleh Aprudith (Juara I Seni Tunggal Putri) dan Mirza Korim Benzada (Juara II Seni Tunggal Putra) Kejuaraan Pencak Silat yang digelar SMP Muhammadiyah 2 Genteng, Surabaya dalam Surabaya Tapak Suci Competition, serta performance oleh Neva Kamilah A bersama Tim Paduan Surabaya SD Mudipat yang menyanyikan lagu – lagu Perancis yakni Fre’e Jaques, Tourne Petit Moulin, Saves-Vous Plante le Cholx dan Saves-Vous Dire Merri dan Lagu Nasional Indonesia Pusaka.
Tidak hanya itu, Ustadz Icool juga menjelaskan, SD Mudipat juga menjamu Pak Beno dengan makanan khas tradisional ala Suroboyoan, juga telah disiapkan makanan tradisional seperti jajanan pasar, serta makanan rebusan, seperti kacang godok dan ketela rebus.
“Jamuan ini makanan dan jajanan tradisional ini, agar Pak Beno tahu, kalau Negara Indonesia kaya akan menu makanan yang beragam dan berbagai jajanan tradisional khas Indonesia pada umumnya dan Surabaya pada khususnya,” kata Ustadz Icool.
Semua ini, tandas Ustadz Icool, bagian dari kerjasama SD Mudipat dengan Konjen Perancis. Sebab SD Mudipat telah menjadi bagian dari masyarakat global, dimana antara satu dengan yang lainnya harus menjalin kerjasama yang positif dan saling menguntungkan. Juga diharapkan dalam kunjungan Pak Beno ini, anak – anak bisa mendapatkan banyak benefit, terutama informasi mengenahi Kebudayaan Perancis, dan segala hal tentang Negara Perancis, termasuk Sepak Bola Perancis yang juga sangat maju.
Sementara itu, Pak Beno menjelaskan, terkait kerjasama dengan SD Mudipat, jika yang paling memungkinkan adalah membuka kelas dalam mata pelajaran Bahasa Perancis. Karena para siswa SD Mudipat telah mendapatkan Mata Pelajaran Bahasa Asing yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, sehingga diharapkan para siswa juga bisa belajar Bahasa Perancis. Sebab di IFI Surabaya juga telah ada pengajar muda yang telah diberikan pelatihan mengajar Bahasa Perancis di Negara Perancis. Dan IFI juga selalu mengundang para siswa untuk menyaksikan berbagai pertunjukan teater, seni dan pameran.
“Setiap tahun IFI Surabaya juga mengadakan kegiatan kebudayaan dan menggelar 12 pertunjukan, ada seni, ada teater, serta pameran. Dan bila menggelar pertunjukan selalu mengundang beberapa siswa sekolah yang ada di Surabaya. Dan hari ini kami juga mengajarkan permainan tradisional Jue De Palets berasal dari Kota Bretagna,” jelas Pak Beno melalui penterjemahya, Rosa Karenina.
Permainan Tradisional Perancis Jue De Palets merupakan permainan yang dimainkan dua tim masing – masing beranggotakan tiga orang. Permainan ini bisa dimainkan anak – anak hingga dewasa, bahkan di Perancis hingga ada kompetisinya. Para pemain melemparkan besi lempengan berbentuk bulat. Pemain yang bisa melemparkan lempengan besi paling dekat dengan gacu yang ditaruh di tengah itulah yang mendapatkan poin. [fen]

Tags: