SDN Jajar Tunggal III Surabaya Kunjungi Bank Sampah

Siswa SDN Jajar Tunggal III Surabaya saat berkunjung ke Bank Sampah Matahari di Kelurahan Wiyung, Surabaya, (22/2) pagi. [oky abdul sholeh]

Surabaya, Bhirawa
Memanfaatkan momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)yang jatuh setiap tanggal 21 Februari,para siswa SDN Jajar Tunggal III Surabaya yang juga calon Pangeran Putri Lingkungan berkunjung ke Bank Sampah Matahari di Kelurahan Wiyung, Surabaya, Sabtu (22/2) lalu.
Pengurus Bank Sampah Matahari, Kasriani menjelaskan kepada para siswa, cara memilah dan menimbang barang bekas dari berbagai jenis, seperti botol plastik yang sudah tidak terpakai, kerdus yang sudah dilipat hingga kabel roll bekas.
“Para siswa bisa melihat dan belajar, bagaimana kami menerima barang bekas dari warga. Mulai memilah jenis plastic, kardus, kabel roll, Koran dan kertas atau barang bekas lainnya. Kemudian menimbang dan membukukan hasil penerimaan barang bekas dari warga,” jelas Kasriani.
Sementara itu, guru pendamping, Hanis Safitri menjelaskan, kunjungan para siswa ini merupakan bagian kegiatan untuk mengkaji tentang lingkungan, dan belajar memanfaatkan sampah untuk didaur ulang menjadi bahan baku pembuatan lilin, sebagai bahan baku pembuatan kerajingan tangan lampu alternative.
“Anak – anak kami ajak melihat bank sampah mandiri agar bisa belajar tentang kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, mereka juga bisa belajar memanfaatkan pembuatan daur ulang sampah untuk berbagai kerajinan tangan, misalnya lilin atau lampu alternative,” ujar Hanis.
Hanis juga menjelaskan, kunjungan di Bank Sampah Matahari ini bagian dari program Adiwiyata SDN Jajar Tunggal III Surabaya yang merupakan program mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan (Sekolah Berbudaya Lingkunngan) yang juga menjadi ilmu pengetahuan untuk para siswa.
Para siswa yang berkunjung di Bank Sampah Matahari berjumlah 20 anak, dari kelas III hingga kelas V. Mereka antusias belajar tentang pengenalan cinta lingkungan dalam memilah dan menimbang barang bekas sampah anorganik dari sampah botol plastik, kantong plasti dll,
Selain belajar bank sampah, para siswa juga belajar memanfaatkan sampah atau barang bekas menjadikan karya yang bermanfaat, seperti hasil karya Josua, siswa Kelas III membuat lampu alternative, dan Alporino Kelas V membuat lilin aroma terapi yang di aplikasikan ketika lampuh mati. Hal ini dijelaskan Josua dan Alporino ketika memberikan presentasinya di depan warga setempat, agar sampah itu bisa memberi nilai lebih. [fen]

Tags: