SDN Penjaringansari I Tempati Gedung Setengah Jadi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau bangunan SDN Penjaringan 1 Surabaya yang belum 100 persen tuntas.[adit hananta utama/kota Surabaya]

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau bangunan SDN Penjaringan 1 Surabaya yang belum 100 persen tuntas.[adit hananta utama/kota Surabaya]

Pemkot Surabaya , Bhirawa
Meski pengerjaan fisik belum kelar 100 persen, para siswa SDN Penjaringansari I sudah harus menempati gedung barunya sejak, Senin (21/9) kemarin. Wali kota Tri Rismahrini , saat peresmian gedung SD itu , menjanjikan secepatnya memenuhi kekurangan fasilitas di gedung tersebut.
Wali Kota Tri Rismaharini yang saat itu membuka peresmian menjamin air akan segera tersedia. “Saya akan usahakan nanti sore (kemarin) air sudah ada. Nanti sore, saya sendiri yang kembali meninjau ke sini,” kata Risma di sela-sela acara peresmian SDN Penjaringan 1 Surabaya, kemarin.
Memang sekolah yang semula berlokasi di jalan Pandugo itu direlokasi di jalan Kendalsari Selatan, Rungkut, Surabaya. Gedung lama sekolah itu harus digusur dalam waktu dekat karena masuk dalam proyek pelebaran jalan.
Sayangnya, saat hari pertama menempati gedung barunya, siswa belum bisa menikmati fasilitas yang seharusnya tersedia. Tidak hanya fisik bangunan yang belum tuntas. Sarana dan prasarana juga belum sepenuhnya tersedia. Ketersediaan air misalnya. Belum seluruh bagian gedung dialiri air.
Sementara terkait bangunan fisik sekolah. Beberapa gedung memang pembangunannya sudah selesai. Namun ada juga gedung yang pengerjaannya masih belum beres. Misalnya di gedung daerah tengah sekolah. Rencananya, gedung itu akan dibangun berlantai tiga. Di sekitar gedung itu pun masih ditutupi pagar seng. Sementara pada sudut lain, ada bangunan yang masih dalam tahap pengecoran.
Terkait hal ini, Risma menuturkan, pembenahan sekolah yang belum tuntas akan dibantu oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya. Hal itu agar pihak sekolah tak terbebani. “Jangan sampai Pemkot membangun gedung baru, namun masih ada warga sekitar yang kesusahan untuk sekolah. Sekolah ini terwujud atas permintaan warga, sangat sayang jika warga tidak bisa ikut menikmati. Untuk dua kelas yang belum selesai, saya berikan waktu dua minggu penyelesaian. Nantinya, satu kelas akan digunakan untuk siswa yang masuk siang, dan satunya lagi siswa pindahan sekolah yang lokasinya jauh,” tegas wali kota.
Ia berharap, relokasi itu akan membuat para siswa dapat belajar dengan lebih tenang. Soalnya, di gedung sekolah lama, beberapa bangunan sudah berusia tua. Siswa, kata Risma, sangat mungkin takut dan terganggu atas hal itu.
“Sekolah yang lama juga dekat dengan jalan raya. Pastinya itu menganggu. Lah, kalau gedung sekolah yang baru ini ada di dalam kampung. Pastinya juga lebih sepi,” katanya.
Kepala Dindik Kota Surabaya Ikhsan menambahkan, kebutuhan sarana pra sarana sekolahbisa diajukan ke Dinas untuk dibantu. Sehingga fasilitas belajar mengajar bisa tercukupi dengan baik. Ikhsan juga berharap, relokasi itu bisa menjaring anak-anak di wilayah sekitar. Sebab, selama ini pilihan SD mereka cukup jauh.
Seharusnya di wilayah tersebut lebih membutuhkan sekolah baru. Namun, Dindik Surabaya lebih memilih lahan itu dimanfaatkan untuk merelokasi sekolah lama. Alasannya, belum ada lahan yang bisa dipakai buat SDN Penjaringansari 1 yang terancam digusur. Karena itu, sekolah tersebut akan menambah kuota penerimaan peserta didik hingga dua kali lipat tahun depan.
“Harus ada tambahan kuota sekitar 80 siswa tahun depan. Kami akan menyiapkan dua ruang kelas baru,” tutur Kepala SDN Penjaringan 1 Dwi Wahyu Indriati. [tam.dre]

Tags: