SDN Pesisir 1 Probolinggo Kenalkan UPS KP

DN-Pesisir-1-Berikan-Percontohan-Pembakaran-Sampah.

DN-Pesisir-1-Berikan-Percontohan-Pembakaran-Sampah.

Probolinggo, Bhirawa
Selama ini penanganan sampah basah ataupun kering menjadi masalah serius di kala musim hujan. Biasanya sampah-sampah tersebut sulit diolah, terutama sampah plastik dan kertas. Tetapi saat ini, hal tersebut sudah tidak perlu dipusingkan lagi. Pasalnya sebuah terobosan baru dilakukan oleh SDN Pesisir 1 Kecamatan Sumberasih, kabupaten Probolinggo.
Untuk menangani masalah sampah yang banyak dijumpai di lingkungan sekolah, SDN Pesisir 1 memanfaatkan Unit Pengolahan Sampah Kertas dan Plastik (UPS KP). Di mana dengan UPS KP ini, sekolah tersebut ingin memberikan percontohan pembakaran sampah yang aman untuk lingkungan.
Selama ini pihaknya sudah memanfaatkan limbah sampah untuk dibuat kompos. Tetapi yang menjadi kendala adalah sampah plastik. “Akhirnya kami menggunakan UPS KP untuk mengatasi masalah sampah plastik dan sampah-sampah lain pada waktu musim hujan,” ungkap Kepala SDN Pesisir 1 Mujiman, Rabu (7/10).
Menurut Mujiman, UPS KP ini memiliki banyak kegunaan. Di antaranya bisa membantu dalam menyelesaikan masalah sampah di sekolah. Selain itu mengolah sampah kertas, plastik dan daun menjadi abu/arang. Di mana hasil olahannya bisa digunakan untuk pupuk organik. “UPS KP ini merupakan sebuah inovasi baru yang kami lakukan untuk bisa mengatasi masalah sampah di sekolah. Tujuannya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah,” jelasnya.
Mujiman menerangkan, pemanfaatan UPS KP ini dilakukan untuk mendukung salah satu program pemerintah daerah, khususnya di bidang kebersihan. “Kami ingin memberikan percontohan pembakaran sampah melalui UPS KP. Dimana abunya bisa untuk dijadikan pupuk,” terangnya.
UPS KP ini terdiri dari tabung pengolahan yang terbuat dari baja, tabung elpiji 3 kg dan kompor. Dalam setiap jam, alat ini bisa mengolah sampah sekitar 200 liter. “Kelebihan UPS KP ini bisa mengolah sampah basah dan kering walaupun pada waktu musim hujan dan malam hari,” ujarnya.
Mantan Kepala SDN Ambulu 1 ini menegaskan, pemanfaatan UPS KP ini juga melibatkan semua siswanya. Dimana setiap pagi dan siang hari anak didiknya diminta untuk mengumpulkan sampah yang ada di tempat sampah. Selanjutnya sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalam UPS KP yang akhirnya dibakar.
“Agar tidak membahayakan, di bawah tempat pembakaran tersebut diberi timba berisi air. Tujuannya supaya lelehan sampah plastik maupun abu dari sampah yang dibakar tidak berhamburan ke mana-mana. Kalau sampah banyak airnya, biasanya air itu langsung menetes ke bawah,” tegasnya.
Dengan UPS KP itu Mujiman mengharapkan, supaya siswa siswinya bisa berperan aktif dalam menjaga dan mempertahankan kebersihan sekolahnya. Selain itu sebagai media pembelajaran agar bisa peduli terhadap kebersihan lingkungan. “Setidaknya setelah keluar dari SD, anak-anak bisa memberikan contoh kepada masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya,” harapnya.
“Upaya semacam ini terus berjalan, selama 4 bulan terakhir ini, warga yang utamanya sebagai wali murid dari siswa kami sudah mulai banyak yang menggunakan sistim seperti apa yang kami lakukan ini. Dimusim penghujan kemarin hampir 60 warga sekitar sekolah mencontoh kami,” kata Mujiman.
“Hal tersebut terus kami galakkan bekerja sama dengan kepala desa dan perangkatnya serta didukung dari BPD (Badan Perwakilan Desa) semuanya berjalan lancar dan diharapkan apa yang telah kami lakukan, bila perlu desa akan memproduksi alat tersebut untuk warganya dan untuk masyarakat lainnya,” tambah dia.
“Melihat apa yang ada alat pembakaran sampah tersebut akan berkembang pesat, kami akan terus mendorong warga sekitar bahkan desa agar terus memproduksinya untuk dijual ke lauar desa, sebab kami yakin alat tersebut nantinya akan dapat diuakui pemerintah dan menjadi produk kerajinan unggulan untuk wilayah kecamatan Sumberahkan dan kabupaten Probolinggo pada umumnya,” tambahnya. [wap]

Tags: