SDN Pesisir Sidoarjo Difasilitasi Water Treatment

Bupati  dan Ketua DPRD Sidoarjo saat mencoba air minum langsung dari kran. [achmad suprayogi/bhirawa]

Bupati dan Ketua DPRD Sidoarjo saat mencoba air minum langsung dari kran. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Sebuah sekolah pinggiran, di pesisir timur laut Sidoarjo, tepatnya SDN Buncitan di Kec Sedati, yang lingkungan sekolah itu kondisi airnya sangat tak layak untuk minum. Berdekatan dengan laut, sehingga airnya terasa payau, berasa asin, mendapatkan fasilitas water treatement (air bersih langsung minum).
Berkat bantuan dari lembaga internasional The Committee for Promotion to Innovate Japanese People by Education and Cultural Contact (CPI Japan), akhirnya bisa mendapatkan fasilitas air bersih yang siap untuk diminum langsung melalu kran. Menandai pemanfaatannya, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH MHum telah meresmikan fasilitas itu akhir pekan kemarin.
Water treatment  dengan kapasitas 1.000 liter per hari, peresmiannya telah disaksikan pula oleh Presiden Direktur CPI Japan Mr Kikufumi Konishi. Juga Mr Katsuhei Miyahara selaku sponsor pembangunan fasilitas air bersih siap minum. Terlihat pula Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM RI Bidang Hubungan Internasional DR M Taufiq serta Kabag Kerjasama Lembaga Biro Administrasi Kerjasama Provinsi Jatim, Ir Dodong Mediantoro MSi. Ketua DPRD Kab Sidoarjo, Sullamul Hadi Nurmawan serta Sekda Sidoarjo, H Vino Rudy Muntiawan juga Kabag Kerjasama, Ari Suryono ikut menyaksikan jalannya peresmian.
Usai peresmian, Bupati Saiful Ilah mengatakan pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum merupakan salah satu prioritas pembangunan daerah. Tuntutan kebutuhan air bersih akan terus meningkat, seiring dengan perkembangan kawasan dan pertumbuhan penduduk di daerahnya.
Namun, keadaan itu bertolak belakang dengan ketersediaan air baku yang berkualitas. Pasalnya, kawasan yang tumbuh dan berkembang, terutama industri, seringkali menimbulkan dampak negatif bagi kualitas lingkungan. ”Seperti pencemaran air maupun penurunan kualitas udara,” jelas Saifu Ilah.
Menurutnya, pemenuhan air baku yang berkualitas di daerah pesisir di wilayah Sidoarjo menjadikan tantangan tersendiri. Pasalnya, kualitas air baku sungai semakin rendah karena terletak di daerah hilir. Selain itu kualitas air sumur yang merupakan air payau, menjadikan tantangan penyediaan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah pesisir akan semakin tinggi.
Sehingga Pemkab Sidoarjo menyambut baik prakarsa pembangunan fasilitas penjernihan air ini. ”Saya berharap fasilitas itu dapat dioptimalkan sehingga akan memberi manfaat bagi masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Kabag Kerjasama Lembaga Biro Administrasi Kerjasama Provinsi Jatim, Ir Dodong Mediantoro mengatakan CPI Japan adalah salah satu lembaga patner Provinsi Jatim. Lembaga internasional tersebut sangat aktif dalam memberikan dukungan bagi pembangunan Jatim di bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan pertukaran budaya.
Sejak tahun 2011 hingga kini, CPI Japan telah mengimplementasikan program bea siswa bagi beberapa sekolah di Jatim. CPI Japan terus menjalin kerjasama yang erat diberbagai bidang di beberapa kabupaten/kota di Jatim. ”CPI Japan merupakan lembaga internasional nonprofit oriented, jadi tak mencari keuntungan,” katanya.n ach

Tags: