
Bupati Karna Suswandi bersama Pengurus MGBK Situbondo dalam pembukaan edufair di GOR Rabu (23/11). [sawawi]
Sedikitnya ada 45 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Se Jawa Bali ikut menyemarakkan event edufair (pameran pendidikan) yang dihelat di GOR Baluran Rabu (23/11).
Edufair secara resmi dibuka Bupati Karna Suswandi didampingi jajaran Pengurus MGMP Situbondo. Ikut hadir diantaranya para Kepala SMA/SMK Se Situbondo serta Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, serta Pimpinan MGBK Situbondo, Darmawan.
Menurut Bupati Situbondo, Karna Suswandi, ajang edufair Diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin, karena melibatkan para siswa SMA/SMK yang sudah memiliki perencanaan untuk memasuki pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan minat dan bakat mereka masing masing.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Paling tidak sedini mungkin para siswa memiliki gambaran yang jelas dan pasti, kemana mereka harus melangkah untuk memasuki jenjang ke PT,” tutur Bupati Karna Suswandi.
Bupati Karna menjelaskan, bagaimanapun siswa SMA/SMK di Kabupaten Situbondo harus mendapatkan restu dari orang tuanya saat memilih PT. Nah dengan adanya edufair ini akan terjalin komunikasi antara siswa dan orang tuanya masing masing
“Edufair ini sangat penting karena anak bisa menimbulkan minat yang dimiliki untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Diharapkan para siswa banyak yang melanjutkan ke PT sehingga IPM akan meningkat. Karena rata – rata lama sekolah ada diangka 13,6% dan ini masih rendah. Ke depan diharapkan rata – rata lama sekolah bisa naik ke angka 16%. Apalagi Pemkab Situbondo juga memiliki beasiswa Situbondo Cerdas bagi kalangan siswa yang tidak mampu,” ‘papar Bupati Karna.
Sementara itu, perwakilan MGBK Situbondo Mutiah menambahkan, dalam edufair tahun 2022 ini ada 40 PT terdiri dari universitas, institut, politeknik dan sekolah penerbangan se Jawa dan Bali. Kegiatan edufair dilaksanakan selama dua hari dan edufair ini bisa memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik di Kabupaten Situbondo.
“Dengan adanya IKM (implementasi kurikulum merdeka) siswa bisa mengaplikasikan dan bisa memadukan dengan harapan siswa bisa kritis dan mandiri,” tandas Mutiah. [awi.fen]