Sebanyak 7.530 Siswa di 36 SDN di Kota Madiun Mulai PTM Terbatas

Pelaksanaan PTM terbatas tingkat SD di Kota Madiun dimulai Senin (27/9) ditinjau Wali Kota Madiun, Maidi. [sudarno]

Kota Madiun, Bhirawa
Sebanyak 7.530 siswa di 36 SDN di Kota Madiun, mulai mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Senin (27/9). Namun sebelum masuk sekolah, mereka wajib menjalani rapid tes antigen gratis yang telah disiapkan Pemkot Madiun di masing – masing sekolah.
“Bisa masuk PTM kalau melalui skrining rapid tes antigen. Kalau hasilnya negatif boleh masuk kelas mengikuti pembelajaran. Yang kedapatan positif saya siapkan ambulans dibawa ke RS,” kata Wali Kota Madiun, Maidi usai meninjau secara langsung uji coba PTM perdana di SDN 01 Kartoharjo (Guntur. red) dan SDN 05 Madiun Lor (Endrakila. red), Senin (27/9) kemarin.
Menurut Wali Kota, rapid test massal pada PTM terbatas tingkat SD itu sebagai upaya skirining awal untuk mengantisipasi klaster baru penyebaran Covid 19 disekolah. Pun, dirinya juga meminta setiap sekolah memiliki fasilitas rapid tes antigen yang tersedia di UKS. Ketika ada siswa yang tidak sehat, dicek kesehatannya melalui rapid itu.
“Jangan sampai anak itu keluyuran di sekolah. Makanya kita antisipasi dulu. Bukan kena masalah, baru di rapid antigen. Itu nanti menyesal setelah kejadian. Di Kota Madiun, dirapid antigen dulu, baru masuk,” ungkap Wali Kota.
Dikatakan Wali Kota, tahapan screening wajib dilakukan para siswa sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kluster penularan Covid 19 di sekolah. Tak hanya itu, beberapa upaya lainnya juga dilakukan sebagai langkah antisipasi.
“Supaya tidak ada kluster, UKS harus bisa antigen koordinasi dengan sekolah. Kalau ada anak tidak sehat harus di antigen sendiri, artinya jangan sampai anak keluyuran di sekolah, temannya banyak, nulari lainnya,” tegas Wali Kota
Wali kota juga menghimbau agar setiap sekolah mengoptimalkan keberadaan UKS (Unit Kesehatan Sekolah)untuk bisa melakukan rapid test antigen secara mandiri dengan bimbingan dari Puskesmas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun, Lismawati mengatakan, dari hasil rapid test angtigen di 36 SDN tidak ditemukan adanya siswa yang terkonfirmasi Covid 19. Sehingga pembelajaran secara terbatas tetap dilakukan sampai adanya evaluasi berikutnya.
“Sejauh saya keliling tadi semua sehat. Tidak ada temuan. Mudah-mudahan terus begitu,” kata Kepala Dindik Kota Madiun berharap. [dar]

Tags: