Sebaran Dokter Gigi di Surabaya Tak Merata

Dokter Gigi di SurabayaSurabaya, Bhirawa
Saat ini persebaran dokter gigi  masih belum merata di Jawa Timur. Banyak dokter gigi memilih berpraktek di Surabay dan wilayah kota. Akibatnya masyarakat banyak yang belum mendapat pelayanan dari dokter gigi.
Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, kota Surabaya memiliki sekitar 578 dokter gigi atau sekitar 14,4% dokter gigi Jawa Timur berdomisili di Surabaya. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,110,187. Maka kota Surabaya memiliki rasio perbandingan dokter gigi dan pasien sebesar 1:5.363. Mengacu pada indikator Indonesia Sehat setiap dokter gigi diharapkan dapat melayani sekitar 10.000 pasien dengan demikian Jatim telah memiliki cukup dokter gigi.
Sementara dari 28,6 persen  masyarakat Jatim yang memiliki masalah gigi dan mulut, baru 30% saja yang menerima pelayanan. Padahal, di Surabaya khususnya, yang berpenduduk 3 juta lebih memiliki sekitar 578 dokter gigi sebagaimana data Dineks tahun 2012. Artinya, rasio perbandingan dokter gigi dan pasien di Surabaya hanya sebesar 1:5.363. Mengacu pada indikator Indonesia Sehat 2010, setiap dokter diharapkan melayani 10.000 pasien.
Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono menyatakan, sampai saat ini jumlah dokter gigi di Jatim ada sebanyak 3.586 orang dan lebih dari separuhnya mereka berada di Surabaya. Padahal jumlah penduduk jatim saat ini adalah 37.476.001 jiwa. Jumlah tersebut tentu sangat tidak sepadan,
“Artinya satu orang dokter gigi menangani 10.451 orang. Ketidak merataan jumlah dokter gigi inilah sebetulnya yang menjadi pemicu atau penyebab dari banyaknya jumlah gigi berlubang yang ada di Jatim.
Ia mencotohkan, jumlah penduduk kab. Pacitan sebanyak 540.881 orang, sementara jumlah dokter gigi di Pacitan hanya ada 13 orang. “Jadi, kalau dihitung dengan aritmatika satu orang dokter gigi harus dapat menangani sebanyak 41.606 orang. Masalah ini harus mendapat perhatian dan kebijkan dari pemerintah agar penanganan masalah kesehatan gigi di masyarakat dapat terakomulasi atau ditangani dengan baik,  tambahnya.
Dijelaskannya masalah kesehatan gigi di Jatim saat ini menjadi urutan ke-tiga tertinggi se Indonesia setelah Kalimantan Selatan dan Daerah Istimewah Yogjakarta. ”Untuk itu dihartapan hidup bersih itu harus dilakukan sejak dini yaitu mulai dari anak- anak dalam kandungan sampai dewasa dan orang tua oleh semua keluarga. Baik dari keluarga biasa atau keluarga kurang berada sampai keluarga terpandang sekalipun, jangan sampai lupa menggosok gigi minimal dua kali sehari. Yakni setiap habis sarapan pagi dan sebelum tidur malam hari,” paparnya. [dna]

Tags: