Sebelas Lab Kedokteran Dipersiapkan, FK Untag Surabaya Buka Penerimaan Tahun Ini

Pembina YPTA Bambang DH letakkan batu pertama pembangunan FK Untag Surabaya.

Jiwa Patriotik jadi Penciri Khas

Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran (FK) yang tengah dipersiapkan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kini dimatangkan. Tak hanya melalui ijin dan rekomendasi pembukaan program studi. Melalui pelatakkan batu pertama, Selasa (21), persiapan infrastruktur gedung pun, seperti 6 laboratorium dari 11 laboratarium yang disiapkan diprogreskan akan rampung pada akhir Maret ini.

Rektor Untag Surabaya, Prof Mulyanto Nugroho menyebut, pembangunan FK Untag ini sudah dipersiapkan dan dirancang sejak tahun 2018 lalu. Pembangunan pun melibatkan mahasiswa dan dosen Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur. Diatas lahan dengan luas 5.000 meter persegi ini rencananya akan dibuka prodi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter.

“(Enam) 6 tahun kita menyiapkan ini. Kita sudah submit 20 Desember 2022 untuk pendirian FK. Kemudian beberapa waktu lalu dapat visitasi Kemenkes dan rekom ijin untuk membuka dua prodi. Kemudian kita mendapat pendampingan dari KKI untuk kurikulum yang kita gunakan apa sudah sejalan atau tidak, ini sudah kita perbaiki. Dalam jangka dekat kita menerima rekomendasi. Awal puasa akan ada visitasi gabungan dari Kemenkes, KKI dan LLDIKTI Wilayah VII. Bulan Mei-Juni mudah-mudahan kita sudah dapat ijin,” jabar Prof Nug.

Jika ijin sudah diturunkan, maka dalam angkatan pertama pembukaan FK ini, Untag hanya bisa membuka 50 kursi mahasiswa baru (maba) pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di semester gasal, Juli mendatang. Untuk sumber daya manusia (SDM), lanjut Nug, proporsinya pun masih ideal. Yakni 26 dosen yang terdiri dari spesialis dan umum sudah dimiliki FK Untag Surabaya.

“Kita gandeng dokter yang belum pernah dosen dan mempunyai praktek sendiri. Tapi beberapa juga, sekitar 6 orang dari dokter senior Unair kita minta tolong perbantukan (mengajar) disini,” tandasnya.

Sementara untuk rumah sakit jejaring, Nug menyebut beberapa diantaranya ada RS Haji, RS Jiwa Menur yang merupakan satelit FK Untag Surabaya. Sedangkan FK Pembinaan dilakukan oleh RSUD Jember.

“Kita harapkan punya ya (RS Pendidikan), itu sudah masuk rencana kita. Tapi kita fokus dulu pada pembangunan FK. Karena kan masih bertahap. Kita rencanakan 5 tahun kedepan kita harus memiliki RS pendidikan,” terangnya.

Pemerataan Rasio, Lulusan Langsung di Sebar di Indonesia Timur dan Terluar
Ditambahkan Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya (YPTA), J Subekti pendirian FK Untag Surabaya akan berbeda dengan FK kampus lainnya. Penciri khasnya yakni penanaman jiwa patriotik pada mahasiswa FK. Artinya, lulusan FK Untag Surabaya nantinya akan ditugaskan di Indonesia Timur dan terluar.

Sebab, jika melihat rasio dokter saat ini, yakni masih 1:2.000 masyarakat Indonesia. Hal ini tentu menurutnya jauh dari kata ideal.

“Karena itu kita berharap dengan adanya FK kita bisa mengejar rasio dokter 1:1.000 masyarakat Indonesia. Bagaimana kekurangan dokter di Indonesia Timur dan terluar bisa terpenuhi dari lulusan FK Untag Surabaya,” sebutnya.

Pembangunan infrastruktur sendiri, jelas Subekti memanfaatkan gedung Politeknik Untag Surabaya yang tidak terpakai. Pihaknya merevitalisasi dan rehabilitasi ruang di gedung M dan P untuk perkuliahan dan laboratorium. Penyelesaian gedung sendiri ditargetkan akan selesai dalam 1,5-2 tahun kedepan.

Sementara itu, Pembina YPTA Bambang DH menyebut adanya FK Untag menjadi jawaban dari apa yang diserukan pemeeintah soal pelayanan dibidang kesehatan. Salah satunya memperbaiki rasio dokter dan jumlah masyarakat Indonesia.

“Ini menyambut himbauan pemerintah. Menyambut policy pemerintah dalam memperbaiki rasio. (Lima) 5 tahun lalu kita sudah siap. Termasuk dekan dan dokter. Kita berharap pembangunan gedung lancar. Semester gasal bisa rekrut angkatan pertama,” pungkas dia. [ina]

Tags: