Sebulan Kerja,Serapan Anggaran Tembus 50%

Nurwiyanto-kunjungan-ke-Panwaslu.-[Gegeh-Bagus/bhirawa].

Nurwiyanto-kunjungan-ke-Panwaslu.-[Gegeh-Bagus/bhirawa].

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Kurang dari satu bulan menjabat sebagai PJ Wali kota Surabaya, Nurwiyatno berhasil menggenjot serapan anggaran SKPD Pemkot Surabaya. Serapan anggaran per minggu pertama September , menurut Nurwiyatno sudah mencapai 50 persen, sementara progress fisik sudah mencapai 60 sampai 75 persen.
Ditemui usai Sidang paripurna Pengesahan APBDP  2015, Senin(12/10)  PJ Wali kota Surabaya menegaskan sampai dengan minggu pertama September , SKPD di Pemkot Surabaya telah melakukan serapan sampai 50 persen .
Jika dibandingkan dengan posisi di akhir masa jabatan Wali kota Tri Rismaharini yang hanya pada kisaran 35 persen, terjadi kenaikan serapan anggaran sampai 15 persen sampai kurang sebulan pemerintahan Nurwiyatno.
Pada kesempatan  kemarin, Nuriyatno juga menginfomasikan progress program-program pembangunan fisik sudah mencapai kisaran 60 persen sampai 75 persen, “per minggu kemarin serapan anggaran sudah mencapai 50 persen. Sementara untuk fisiknya berrvariasi  antara 60 persen sampai 75 persen,” terangnya.
Genjotan serapan anggaran ini, lanjut mantan kepala Inspektorat Wilayah Provinsi Jatim ini, diperoleh setelah ada perubahan mekanisme kerja yang dilakukannya. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi hamper setiap hari, Nurwiyatno mengaku bisa member kebijakan taktis bagi SKPD untuk menyelesaikan pekerjaannya.
“Selain evaluasi setiap hari Senin, saya selalu melakukan monev pada semua SKPD via telepon maupun WA (Whatsapp,red). Dari  situ memuanya bisa dikontrol dan kita bisa saling berkomunikasi. Mana yang kurang langsung taktisnya  bagaimana menyelesaikan,” ujarnya.
Sebelumnya saat bertemu dengan MenPAN RB, Pj. Wali Kota Nurwiyatno menjamin pelayanan publik di kota Surabaya tetap berjalan lancar bahkan kalau perlu ditingkatkan. Hal ini dilakukan mengingat pelayanan publik di kota Surabaya sudah baik dimata masyarakat jauh sebelumnya.
”Jauh sebelumnya sudah baik dan perlu kita tingkatkan lagi agar tidak ada kemandekan dan juga kebersihan di kota Surabaya saya kontrol langsung dan tetap berjalan dengan baik,” kata Nurwiyatno di Balai kota.
Terkait pelayanan public di kota Surabaya senada dengan Pj. Wali Kota Nurwiyatno juga diungkapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Yuddy Chrisnandi.
Menurutnya dalam hal kemampuan memberikan pelayanan publik yang bagus dan juga tata kelola pemerintahan yang baik, Kota Surabaya telah selangkah lebih baik dibanding kota-kota lainnya di Indonesia.
Yuddy bahkan menyebut, dalam hal upaya peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat, dan juga tata kelola birokrasi Pemerintah Kota Surabaya telah menjadi role model (panutan) bagi 57 kabupaten/kota di Indonesia.
“Saya melihat selama lima tahun ini, Surabaya bagus. Dari sisi displin dan road map reformasi birokrasi nya bagus. Pelayanan publik nya juga bagus,” ujar Yuddy ketika menjawab pertanyaan wartawan.
Usai mengikuti upacara, Menteri PAN RB lantas bertemu dengan Pj Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno, Sekkota Kota Surabaya, Hendro Gunawan beserta asisten Sekkota dan juga beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ruan kerja wali kota.
Menteri kelahiran Bandung ini menyampaikan bahwa sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan peningkatan pelayanan publik. Menurutnya, bila pelayanan publik berjalan baik, maka masyarakat akan puas dan iklim usaha pun akan baik.
Dampaknya, pendapatan asli daerah juga bisa naik. Dan itu menjadi pendorong rakyat bisa makmur dan sejahtera karena urusan pekerjaan menjadi mudah. Dengan sendirinya, masalah sosial juga akan berkurang, begitu juga dengan kriminalitas.
“Begitulah situasi kota idaman. Karena itu, apa yang bisa dilakukan untuk menjadikan pelayanan publik jadi lebih baik, ayo kita lakukan,” jelas mantan anggota DPR RI periode 2004-2009 ini. [gat.dre]

Tags: