Sedimentasi Tanah Saluran Gedangrowo Dikeruk

Pekerja membersihkan saluran afvur Gedangrowo. [hadi suyitno/bhirawa]

Pekerja membersihkan saluran afvur Gedangrowo. [hadi suyitno/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Musim hujan yang sudah diambang pintu membuat Dinas Pengairan Sidoarjo bekerja ekstra keras untuk memperbaiki penyumbatan, akibat sedimentasi tanah dan sampah di sungai dan afvur-afvur di berbagai tempat.
Di Desa Gedangrowo, Prambon misalnya ada afvur yang sudah dipenuhi sampah serta terjadi penyumbatan akibat tingginya sedimentasi. Afvur yang tak terawat akan ditumbuhi rerumputan. Ternyata tumbuhnya rumput ini menjadi penyebab terjadi penyempitan sungai. Di Gedangrowo ini terjadi pendangkalan karena tanah yang dibawa rumput. Tanah lambat laun memenuhi permukaan sungai dan sampah yang dibuang masyarakat menimbun sungai itu.
Pekerja kasar dikerahkan untuk membersihkan afvur Gedangrowo, Prambon. Walaupun kawasan ini bukan langganan banjir namun, menurut petugas Dinas Pengairan Sidoarjo, afvur itu akan rusak dan menjadi tempat sampah bila tidak segera dinormalisasi. Afvur itu dikembalikan posisinya supaya aliran air yang mengarah ke persawahan menjadi lancar.
Sumadi, warga Prambon, menyatakan, tindakan cepat Dinas Pengairan untuk mengeruk sampah dan tanah hasil sedimentasi itu sangat baik. Sebab afvur ini rusak parah. Hampir tidak kelihatan bentuk afvur (saluran buangan air dari masyarakat) karena tertutup berbagai sampah masyarakat.
Lebih aneh lagi, masyarakat sudah menganggap saluran air sebagai tempat sampah. Oknum masyarakat sudah tidak malu-malu lagi membuang sampah di afvur. Padahal kebesihan afvur ini sebenarnya untuk masyarakat juga.
”Masyarakat sebenarnya tahu kalau sungai bukan tempat pembuangan sampah, tetapi kayaknya sudah terbiasa berbuat seenaknya. Ini sungguh memprihatinkan,” ujarnya. Anggota Komisi C DPRD, meminta agar masyarakat menjaga sungai karena keberadaan sungai untuk kepentingan bersama. [hds]

Tags: