Segera Isi Kekosongan Jabatan Kepala SDN

Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro. [achmad basir]

Dindik Bojonegoro Bersiap Gelar Tes Calon Kasek
Bojonegoro, Bhirawa
Keberadaan jabatan sejumlah kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Bojonegoro yang kosong karena pensiun harus segera diisi. Karena itu, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Bojonegoro akan segera menjalankan proses pengisian jabatan dengan serangkaian tes.
“Akan dilakukan tes bagi para cakep (Calon kepala sekolah) SDN secara bersama pada 12 Desember 2018 ini,” ungkap Aunur Rofiq selaku Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Dindik Bojonegoro, Selasa (4/12).
Rofiq menjelaskan, tes calon kasek itu akan dilaksanakan sepanjang dua hari, yang meliputi tes tulis dan tes sesi wawancara. Namun untuk saat ini, pengajuan pendaftaran bagi calon kepala SDN masih terus dibuka oleh dinas melalui UPTD. Dari nama-nama calon yang mendaftar itu akan diseleksi terlebih dahulu oleh UPTD Pendidikan yang ada di masing-masing wilayah kerjanya.
“Saat ini calon kepala SD yang sudah terdaftar ada 135 calon. Tapi idealnya calon pendaftar itu ada 150 peserta. Oleh karenanya hingga kini masih menunggu daftar nama-nama lain yang diajukan untuk mengisi jabatan Kepsek SD,” terang Rofiq.
Masih menurut Rofiq, pelaksanaan saat tes pengisian jabatan Kepsek SD nanti, pihak Disdik Bojonegoro bakal menggandeng Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) dari Solo Jawa Tengah untuk membuat seluruh soal tes tulis. “Hal itu dilakukan guna menjaga netralitas saat pelaksanaan tes berlangsung,” ujarnya.
Rofiq menambahkan adapun syarat untuk menjadi Kepsek SD itu, diantaranya yakni status guru SD yang sudah bersertifikasi dan guru PNS golongan 3 C. Apabila calon SD itu tidak penuhi syarat pastinya tidak dibolehkan. “Saat ini, tahap penyeleksian calon Kepala SD masih terus dilakukan oleh pihak UPTD Pendidikan masing-masing, untuk disetorkan namanya kepada Disdikda Bojonegoro,” ringkasnya.
Seperti diketahui, kekosongan jabatan kepsek SD di Bojonegoro mencapai 108 sekolah. Kekosongan itu, disebabkan karena Kepala SD sudah memasuki masa purna maupun meninggal dunia. [bas]

Tags: