Segera Miliki Incinerator, Tambah Pendapatan Daerah

Wali Kota Pasuruan, H Setiyono bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait saat melihat kondisi TPA Blandongan, di Kota Pasuruan. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan segera membeli alat pengolahan limbah medis atau incinerator. Pembelian incinerator senilai Rp 2,3 miliar dari APBD Kota Pasuruan tahun 2017, dinilai dapat menaikkan pendapatan daerah.
“Rencananya, pembelian 1 unit incinerator itu akan dilaksanakan di tribulan kedua. Pembelian ini bisa menaikkan pendapatan daerah,” ujar H Setiyono, Wali Kota Pasuruan, Rabu (25/1).
Selama ini, Pemkot Pasuruan dalam pengolahan limbah medis masih menggunakan pihak ketiga. Dengan demikian, secara otomatis tidak ada penambahan pendapatan daerah. Nantinya, incinerator tersebut ditempatkan di TPA Blandongan. Harapannya agar tidak mengganggu aktifitas warga, baik itu bau atau polutan lain yang ditimbulkan dari limbah medis.
“Incinerator ini mencegah pencemaran lingkungan akibat limbah medis yang dibuang sembarangan. Utamanya limbah cair, jika memcemari sungai akan mengembangbiakkan aneka macam jenis penyakit. Dengan miliki alat pengolahan limbah medis ini, semua tempat pelayanan kesehatan yang ingin limbah medisnya dimusnahkan, tanpa harus ke luar kota,” terang H Setiyono.
Kepala Dinkes Kota Pasuruan, Dr Bambang Pramono menambahkan pihaknya juga akan membeli 1 unit destroyer spuite atau mesin penghancur jarum suntik yang tak bisa dihancurkan oleh incinerator.
Destroyer spuite bisa menghancurkan 1000 jarum suntik dalam waktu 1 jam. Untuk pembakaran limbah medis padat melalui incinerator dapat berlangsung pada suhu optimal, yakni antara 1000-1600 derajat celcius.
“Di Kota Pasuruan mempunyai 8 puskesmas dan 6 rumah bersalin dan 1 RSUD Dr R Sedarsono. Dan mulai tahun ini bisa melayani pengolahan limbah medis se-Kota Pasuruan, bahkan bisa dari berbagai daerah di Jawa Timur,” kata Dr Bambang Pramono. [hil]

Tags: