Segera Rumuskan Solusi Rendahnya Hasil Tes CPNS

Suasana tes CPNS berbasis CAT di Hotel Empire, Surabaya mulai berjalan normal setelah sempat mengalami perubahan jadwal, Selasa (30/10).cpns

Dari 1,7 Juta baru 248 Ribu yang Lolos
Pemprov, Bhirawa
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS untuk Pemprov Jatim akan berakhir besok, Jumat (16/11). Namun, hasil seleksi yang dilakukan dengan Computer Assisted Test (CAT) tersebut ternyata jauh dari harapan. Karena itu, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) dipastikan akan mengeluarkan aturan baru sebagai solusinya.
Secara nasional, dari 1,7 juta peserta yang telah mengikuti SKD baru sekitar 128 ribu peserta yang lolos passing grade atau sekitar 8 persen. Sementara formasi yang dibuka secara nasional sebanyak 284.000. Tidak hanya di tingkat nasional, hasil tes di bawah passing grade juga cukup tinggi di formasi Pemprov Jatim.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Anom Surahno mengakui rendahnya hasil tes CPNS tersebut. Di Jatim, dari sekitar 50 ribu yang telah mengikuti tes CPNS. Dari jumlah tersebut, paling tinggi hanya sekitar 5 persen atau sekitar 2.500 peserta yang telah memenuhi passing grade. Sementara formasi yang dibuka sebanyak 2.065 lowongan.
“Hari Jumat (besok), dari BKN (Badan Kepegawaian Negara) akan berkunjung ke Jatim membahas rendahnya hasil tes ini. Kita diminta untuk ikut membantu menemukan solusinya,” tutur Anom saat dikonfirmasi kemarin, Rabu (14/11). Hari ini dan besok, lanjut Anom, adalah tes terakhir yang akan diikuti sekitar 3 ribu peserta. Dalam satu hari, terdapat 1.500 pendaftar yang mengikuti tes.
Dengan jumlah formasi 2.065, Anom mengakui angka ideal untuk mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) minimal tiga kali lipatnya, atau 6.195 orang. Namun, hal itu sulit tercapai lantaran jumlah peserta yang lolos passing grade cukup tinggi. “Kalau mau tegas dengan hasil tes, formasinya saya yakin memenuhi, tapi sangat pas-pasan. Kalau ingin sesuai dengan ketentuan tiga kali lipat jumlah formasi, itu yang belum tentu,” ungkap dia.
Menurut Anom, ada dua kemungkinan yang bisa diambil. Pertama penurunan passing grade yang harus didasari dengan keputusan dari Menpan-RB sehingga dapat di pilih tiga kali jumlah formasi. Kedua, melaksanakan SKB dengan jumlah pendaftar sesuai hasil tes CAT. “Kalau menggunakan opsi kedua, tidak akan memenuhi angka sesuai aturan tiga kali lipat jumlah formasi,” tutur Anom.
Menurut dia, tes CAT ini memang cukup berat passin gradenya. Karena dengan nilai Tes Karakteristik Pribadi (TKP) minimal 143 sangat tinggi dengan nilai maksimal 200. SedangkanTes Intelegensi Umum (TIU) nilai maksimal 150 dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) juga maksimal 150.
“Tapi di Jatim ada juga yang mendapat nilai nyaris sempurna. Dia lulusan UGM (Universitas Gadjah Mada) dengan kalkulasi nilai 400 lebih,” pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB) Syafruddin menegaskan, tak akan ada ujian ulang meski banyaknya pendaftar CPNS 2018 yang tak lolos dalam tahap SKD. “Diulang nggak ada uangnya, (tidak ada) anggarannya,” ujar Syafruddin. Nantinya, lanjut dia, akan ada peraturan menteri yang dibuat untuk memberikan solusi yang direkomendasikan oleh Panselnas. “Hasil dari Panselnas nanti akan dijadikan permen. Tapi bukan kami yang menggodok,” kata Syafruddin.
Syafruddin mengaku akan mempertimbangkan solusi, yakni menurunkan passing grade dari angka awal 298. Hal ini dilakukan demi mengisi kekosongan target yang saat ini berkisar hanya di angka 10 persen tersebut. “Tentu kita pemerintah harus memenuhi keduanya, 80 persen kita kurang kebutuhannya. Karenanya, pemerintah harus fleksibel memenuhi itu semua, dan tim Panitia Seleksi Nasional sedang menyusun itu (pembaruan passing grade),” jelas dia.
Meski belum mematok berapa angka passing grade baru di jenjang tes SKD, mantan Wakapolri ini menegaskan semua opsi yang dimiliki Tim Panselnas akan dikombinasikan. “Target kita minggu-minggu depan, sudah dirumuskan Panselnas, sudah net, dibawa ke saya. Saya tidak ada intervensi karena peramu-peramunya Panselnas orang-orang kredibel dosen profesor perguruan tinggi,” terang dia. [tam]

Tags: