Sehari, BPBD Jombang Terima Empat Permintaan Evakuasi Sarang Tawon

Petugas BPBD Jombang saat mengevakuasi sarang lebah di rumah Feri, warga Desa Gambiran, Mojoagung, Jombang, Senin (02/12).
[arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang akhir-akhir ini menerima banyak laporan terkait keberadaan sarang tawon (lebah) yang meresahkan masyarakat Kabupaten Jombang.
Seperti pada hari Senin (02/12), dalam sehari saja, PMK harus melakukan evakuasi sarang tawon berukuran besar di empat titik berbeda. Sarang tawon ini rata-rata sudah berukuran cukup besar dan berada tidak jauh dari pemukiman warga.
“Laporan warga yang minta dilakukan evakuasi sarang tawon hari ini ada empat titik, Mojoagung, Kesamben, Ngoro dan Banjarkerep Kecamatan Jombang,” ujar petugas BPBD Jombang, Muhammad Zainudin.
Evakuasi sarang tawon yang telah sukses dilakukan oleh petugas PMK Jombang ini yakni di rumah milik Feri (35) warga Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Proses evakuasi berlangsung dramatis. Sebab, letak sarang tawon yang cukup tinggi berada di atap rumah warga ini harus membuat petugas ngos-ngosan. Petugas pun nampak kesulitan saat mencoba naik dan mengambil sarang serangga berukuran besar itu.
Setelah berhail naik dengan peralatan yang lengkap dengan menggunakan baju pelindung, petugas kemudian menyemprot sarang tersebut dengan kombinasi obat campuran berupa insektisida, detergen dan beberapa bahan campuran lainnya.
“Kesulitanya, ketika naik tadi tidak ada pegangan dan sandaran untuk tangga diatas. Jadi harus pakai tali pengaman untuk mengikat badan, sulitnya juga kalau sarang ini ada lubang yang jumlahnya lebih dari satu. Alhamdulillah akhirnya susah berhasil kami ambil,” paparnya.
Dalam kurun waktu dua minggu ini, lanjut Zainudin, pihaknya banyak menerima aduan masyarakat yang meminta evakuasi sarang lebah. Tercatat sudah enam laporan warga yang diterima petugas dalam waktu dua minggu ini. Beberapa diantaranya sudah dilakukan evakuasi.
“Ada enam dalam dua minggu ini, ini mungkin rasa takut warga karena diberitakan di media ada korban jiwa, sehingga mereka khawatir ini akan membahayakan keluarganya,” pungkasnya.(rif)

Tags: